TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pedagang Sapi Sambat Permintaan Daging Anjlok

Harga sapi turun Rp5-Rp10 juta

ilustrasi tempat penjual daging sapi (unsplash.com/毛 祥)

Surabaya, IDN Times - Minat masyarakat terhadap daging sapi mengalami penurunan. Fakta tersebut diakui oleh Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur (Jatim). Menurunnya permintaan daging sapi ini menurutnya disebabkan meluasnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Baca Juga: Jatim Zona Merah, Sapi, Kerbau, dan Kambing Positif PMK

1. Permintaan di pasar mulai sepi

Ilustrasi penjualan daging sapi dan daging kerbau. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Ketua PPSDS Jatim, Muthowif mengatakan, penurunan permintaan ini cukup signifikan terjadi pada pembeli menengah ke atas. Sedangkan untuk pembeli menengah ke bawah, penurunan terjadi tidak terlalu drastis. "Daging sapi (permintaannya) di pasar agak sepi," ujarnya saat dikonfirmasi IDNTimes, Selasa (28/6/2022).

"Yang paling terdampak wabah PMK ini bukan hanya peternak, tapi juga penjual makanan yang berbahan daging seperti rendang, rawon, gule, soto maupun bakso. Masyarakat mulai takut mengonsumsi daging karena wabah PMK. Padahal daging yang dijual di pasar itu, sapi yang sehat," dia menambahkan.

2. Harga sapi turun Rp5 juta - Rp10 juta

Penanganan hewan ternak sapi di sejumlah daerah di Jatim. dok. Humas Pemprov Jatim.

Sedangkan untuk penjualan sapi, para peternak ini menjualnya dari rumah, karena banyak pasar hewan ternak yang ditutup sejak adanya wabah PMK ini. Harganya pun juga mengalami selisih hingga Rp5 juta. Jadi kalau harga normal Rp25 juta, namun sejak ada PMK bisa menjadi hanya Rp20 juta bahkan Rp15 juta.

"Peternak tidak mau ambil pusing, daripada sapinya mati tidak dapat apa-apa ya mending jual murah," kata dia.

Baca Juga: 100 Ribu Lebih Sapi di Jatim Kena PMK, Vaksin Dijatah 360 Ribu Dosis

Berita Terkini Lainnya