Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bersama Rumania berencana membangun pabrik antibiotik. Tak hanya itu saja, keduanya juga akan mengembangkan teknologi pertanian dan industri pertahanan.
"Saya sangat terbuka dengan kerja sama yang tadi sudah kita bicarakan. Saya minta detail plan disiapkan agar kita bisa kerjakan as soon as possible," ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Minggu (5/6/2022).
Baca Juga: Juleha Dapat Materi PMK Jelang Idul Adha
1. Sambut baik pendirian pabrik antibiotik
Dubes RI untuk Rumania dan Republik Moldova M. Amhar Azeth saat berbincang bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. dok. Humas Pemprov Jatim. Terkait pabrik antibiotik, Khofifah mengaku, sangat tertarik tawaran kerja sama pendirian pabrik tersebut. Menurutnya, pendirian pabrik antibiotik menjadi hal yang sangat penting untuk melengkapi pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.
Pendirian pabrik antibiotik bisa dilaksanakan di wilayah yang sangat potensial dalam segi ekonomi untuk dijadikan lokasi. "Ini sangat penting, mengingat pula arahan Presiden RI yang menggalakkan belanja produk dalam negeri. Sehingga produksinya di dalam negeri," kata dia.
2. Butuh teknologi tanam kedelai
Kunjungan Dubes RI untuk Rumania dan Republik Moldova M. Amhar Azeth di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. dok. Humas Pemprov Jatim. Selanjutnya untuk bidang pertanian khususnya kedelai, Jatim memerlukan teknologi untuk penanaman kedelai yang lebih efisien untuk suplai kebutuhan industri tempe yang cukup besar. Kebutuhan tempe sangat tinggi di masyarakat, sehingga kebutuhan kedelai juga sangat tinggi.
Saat ini proses penanaman masih kurang maksimal karena kedelei import untuk bahan baku tempe tercatat sangat tinggi. Menurut Gakoptindo kebutuhan kedelai Jawa Timur perbulan sebesar 50.292 ton. Sementara produksi kedelai di Jatim per bulan tercatat 6.095 ton.
Sedangkan impor kedelai Jatim menurut Pusdatin Menperin tercatat 70.977 ton per bulan. Sehingga jika dihitung terdapat surplus 26.780 ton per bulan tetapi secara internasional harga kedelai mengalami kenaikan. Sehingga stok kedelai surplus tetapi harga masih cukup tinggi. Ketika harga kedelai tinggi sangat besar pengaruhnya terhadap industri tempe.
"Dari sini saya rasa tim bisa mendetailkan potensi apa saja yang mungkin segera dan efektif untuk dikerjasamakan," katanya.
3. Tawarkan Gresik untuk pendirian pabrik selongsong peluru
IDN Times/Irfan Fathurohman Sedangkan untuk industri pertahanan, Khofifah menyebut pabrik selongsong peluru yang berbahan baku tembaga bisa efektif dibangun di Gresik. "Bisa juga di KEK Gresik misalnya karena di sana langsung terkoneksi dengan kebutuhan bahan baku dan pelabuhan. Jadi akan lebih mudah dan murah," katanya.
4. Pabrik selongsong peluru sudah direstui Menhan di Gresik
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (www.instagram.com/@prabowo) Sementara itu, Dubes RI untuk Rumania dan Republik Moldova M. Amhar Azeth menyebut, Jatim adalah pelabuhan terbesar kedua dan menjadi penyuplai kebutuhan untuk negara-negara di Asia Timur bahkan sampai ke Amerika.
"Kemarin kami sudah ketemu juga dengan Bupati Gresik untuk komitmen membangun pabrik selongsong peluru, itu pun juga sudah direstui oleh Menteri Pertahanan melalui kepala Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Karena kebutuhan itu dan sangat banyak," jelasnya.
Baca Juga: Kloter Satu Haji Asal Jatim Berangkat, Ada 445 Jemaah