TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jatim Alami Inflasi 1,03 Persen Selama Mei 2021

Surabaya inflasi tertinggi

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) merilis perkemkembangan inflasi di wilayah setempat, Rabu (2/6/2021). Hasilnya, terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,27 persen, dari 105,48 menjadi 105,77 selama Mei 2021 yang mengakibatkan inflasi sebesar 1,03 persen.

Baca Juga: Tertinggi Tahun Ini, BPS Catat Inflasi Mei 2021 0,32 Persen

1. Kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki alami inflasi tertinggi

ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan mengatakan, dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi, satu kelompok mengalami deflasi, dan satu sisanya tidak mengalami perubahan.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,22 persen," ujarnya, saat menggelar konferensi pers secara virtual, Rabu (2/6/2021). Kemudian kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2021 yaitu emas perhiasan, ayam hidup, daging sapi, minyak goreng, apel, jeruk, tarif gunting rambut pria, cat tembok, sop, dan tarif kereta api.

2. Selama Mei, Sumenep inflasi tertinggi sedangkan Madiun terendah

Illustrasi Inflasi dan Deflasi (www.ifuturecitizen.com)

Berdasarkan penghitungan angka inflasi di delapan kota IHK di Jatim selama Mei 2021, seluruhnya mengalami inflasi. Daerah yang mengalami inflasi tertinggi Sumenep 0,41 persen, diikuti Surabaya 0,33 persen, Banyuwangi 0,27 persen, Malang 0,14 persen, Kediri 0,13 persen, Jember 0,11 persen, Probolinggo 0,10 persen.

"Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah yaitu Madiun sebesar 0,05 persen," ucap Dadang.

Berita Terkini Lainnya