Jatim Alami Deflasi 0,02 Persen pada Oktober 2020
Apa faktornya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa Jawa Timur (Jatim) mengalami deflasi 0,02 persen pada Oktober 2020. Dari 103,96 pada September lalu menjadi 103,94 pada bulan selanjutnya. Faktor deflasi dipengaruhi adanya penurunan harga sebagian indeks kelompok pengeluaran.
Antara lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,06 persen; kelompok transportasi 0,21 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,18 persen.
"Komoditas yang mengalami penurunan harga pada Oktober 2020 antara lain angkutan udara, mangga, emas perhiasan, apel, semangka, tarif listrik, alpukat, daging sapi, daging ayam ras, dan wortel," ujar Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiawan saat konferensi pers, Senin (2/11/2020).
1. Inflasi terjadi di kelompok pakaian hingga makanan dan minuman
Kelompok yang mengalami inflasi, lanjut Dadang, ialah kelompok pakaian dan alas kaki 0,10 persen; kelompok kesehatan 0,50 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,52 persen; kelompok pendidikan 0,04 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,45 persen. Sedangkan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga tidak mengalami perubahan.
"Tingkat inflasi tahun kalender Jatim hingga Oktober 2020 sebesar 0,72 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,39 persen," kata Dadang.
Baca Juga: Jatim Alami Deflasi 0,15 Persen pada September
Baca Juga: Alami Inflasi 0,28 Persen, Ekonomi Jatim Mulai Bergeliat