Jadi Lumbung Pangan Nasional, Harga Beras Jatim Tak Stabil
Gubernur ajak kepala daerah gelar operasi pasar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Harga beras di Jawa Timur terpantau merangkak naik. Padahal wilayah ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Melihat kondisi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menggencarkan operasi pasar. Tak hanya itu saja, pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk aktif ikut stabilisasi harga.
Baca Juga: Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog Habis
1. Gubernur ajak kepala daerah gelar operasi pasar
Stabilisasi harga beras ini digaungkan Gubernur Khofifah Indar Prawansa. Mantan Menteri Sosial ini mengajak seluruh jajaran kepala daerah di Jatim untuk bersama-sama secara kontinyu melakukan intervensi ke pasar-pasar maupun ke konsumen langsung.
Hal tersebut dilakukan hingga harga beras di pasaran sampai ke tangan konsumen betul-betul bisa normal sesuai dengan HET. "Jadi fluktuasi harga di daerah-daerah itu kelihatan dinamis sekali. Hari ini ketika diintervensi pasar bisa saja harga beras menjadi di bawah Rp10.000," ujarnya, Minggu (12/2/2023).
"Selang 2 hari usai dilakukan operasi pasar harga kembali naik bisa di atas Rp11.000. Artinya sampai minggu ketiga Februari harus digencarkan operasi pasar khususnya komoditas beras. Masuk minggu ke empat Februari sudah panen besar dan Maret- April panen raya," imbuh Khofifah.