Jadi Lumbung Pangan Nasional, Harga Beras Jatim Tak Stabil

Gubernur ajak kepala daerah gelar operasi pasar

Surabaya, IDN Times - Harga beras di Jawa Timur terpantau merangkak naik. Padahal wilayah ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Melihat kondisi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menggencarkan operasi pasar. Tak hanya itu saja, pemerintah kabupaten/kota juga diminta untuk aktif ikut stabilisasi harga.

1. Gubernur ajak kepala daerah gelar operasi pasar

Jadi Lumbung Pangan Nasional, Harga Beras Jatim Tak StabilIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Stabilisasi harga beras ini digaungkan Gubernur Khofifah Indar Prawansa. Mantan Menteri Sosial ini mengajak seluruh jajaran kepala daerah di Jatim untuk bersama-sama secara kontinyu melakukan intervensi ke pasar-pasar maupun ke konsumen langsung.

Hal tersebut dilakukan hingga harga beras di pasaran sampai ke tangan konsumen betul-betul bisa normal sesuai dengan HET. "Jadi fluktuasi harga di daerah-daerah itu kelihatan dinamis sekali. Hari ini ketika diintervensi pasar bisa saja harga beras menjadi di bawah Rp10.000," ujarnya, Minggu (12/2/2023).

"Selang 2 hari usai dilakukan operasi pasar harga kembali naik bisa di atas Rp11.000. Artinya sampai minggu ketiga Februari harus digencarkan operasi pasar khususnya komoditas beras. Masuk minggu ke empat Februari sudah panen besar dan Maret- April panen raya," imbuh Khofifah.

Baca Juga: Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus tapi Beras Bulog Habis

2. Klaim stok beras mencukupi

Jadi Lumbung Pangan Nasional, Harga Beras Jatim Tak StabilDistribusi beras dari gudang bulog. Dok. Bulog

Kendati panen masih bulan depan, Khofifah menegaskan bahwa stok beras di Jatim mencukupi. Bulan ini, Jatim memiliki stok sebanyak 200 ribu ton hasil panen. Ditambah di Bulog masih ada stok sebanyak 98 ribu ton. Masih ada lagi di tempat- tempat penggilingan padi yang selama ini market sharenya sekitar 90 persen.

"Stok dari Bulog masih ada 98 ribu ton itu belum di distributor dan penggilingan padi yang market share nya 90 persen. Artinya stok di Bulog itu di luar dari stok di penggilingan-penggilingan padi di seluruh daerah di Jawa Timur. Insyaallah stoknya dalam posisi yang cukup dan aman," tegasnya.

"Selain itu, memasuki Bulan Maret Jatim akan panen raya dengan hasil 1.050.000 ton beras. Jawa Timur ini lumbung pangan nasional. Tinggal sekarang sinergi untuk melakukan percepatan mendistribusikan dari beras yang ada di berbagai titik. Apakah di penggilingan ataukah yang ada di Bulog supaya bisa segera sampai ke konsumen," tambah dia.

3. Ajak distributor beras stabilkan harga

Jadi Lumbung Pangan Nasional, Harga Beras Jatim Tak Stabilberas (vecteezy.com/chormail153750)

Gubernur kelahiran Surabaya ini mengajak seluruh distributor agar ikut menjadi bagian yang bisa memberikan layanan kepada masyarakat. Terutama terkait dengan stok beras di  Jatim yang mencukupi. Serta menjaga normalisasi harga beras di pasaran.

Sekadar diketahui, berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per 12 Februari 2023, harga rata-rata beras IR64 Rp10.675. Rata-rata tertinggi di Pamekasan Rp12.250 dan harga rata-rata terendah di Kota Mojokerto dan Kota Madiun Rp9.450.

Kemudian harga beras Mentik rata-rata Rp12.302. Rata-rata tertinggi di Magetan Rp13.666 dan harga rata-rata terendah di Probolinggo Rp10.500. Beras Bengawan harga rata-rata Rp12.689. Rata-rata tertinggi di Kabupaten Bangkalan Rp14.000 dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Mojokerto Rp11.500.

Baca Juga: Harga Beras di Lamongan Naik, Meski Musim Panen

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya