TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Bawang Putih di Jatim Naik 100 persen

Diduga karena impor tersendat

Kepala Dinas Perdagangan Jatim, Drajat Irawan saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (6/2). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Harga bawang putih di Jawa Timur (Jatim) terus meroket di awal tahun. Dinas perdagangan pun membenarkan adanya kenaikan tersebut setelah melakukan pantauan di 116 pasar.

Hasil pantauan pasar yang digelar Dinas Perdagangan menunjukkan harga bawang putih naik hampir 100 persen. Harga bawang yang semula Rp28 ribu pada Januari, kini naik Rp46 ribu per kilogram pada Februari.

"Mulai 2019 juga stabil. Kemudian januari 2020 ini ada pergerakan untuk bawang putih. Februari nari Rp28 ribu ke Rp46 ribu," ujar Kepala Dinas Perdagangan Jatim, Drajat Irawan saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (6/2).

1. Diduga karena impor bawang putih tersendat

Kepala Dinas Perdagangan Jatim, Drajat Irawan saat diwawancara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (6/2). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Terkait penyebab kenaikan harga, Drajat tidak merincinya. Yang jelas pihaknya menunggu arahan dari pusat, terkait kebijakan impor barang. Indikasi kuat impor ditutup sementara, setelah virus corona merebak di Tiongkok.

"Kita dengarkan dulu arahan ratas. Masih dibahas ratas presiden dan kementerian," katanya.

"(Impor bawang putih) di negara ini tahun 2019 dari Tiongkok. Walupun sebetulnya bisa dari Taiwan, Malaysia, dan India. Tahun kemarin Tiongkok saja," lanjut Drajat.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, Mendag Sebut Harga Bawang Putih Naik

2. Kebutuhan bawang putih Jatim capai 62 ribu ton per tahun

IDN Times/Aan Pranata

Bawang putih menjadi salah komoditas yang kebutuhannya besar. Tiap tahunnya, ada 62 ribu ton lebih bawang putih yang digelontorkan. Sentra produksi lokal tidak bisa memenuhinya. Sehingga harus impor.

"Sentra produksi ada di Probolinggo, Banyuwangi, Malang, Magetan dan Batu. Kalau dihitung (kebutuhannya) 62 ribu ton se-Jatim, maka perlu impor," terang Drajat.

Baca Juga: Impor Disetop, Harga Bawang Putih di Pasar Solo Melonjak 100 persen

Berita Terkini Lainnya