Groundbreaking Smelter, Freeport Harap Industri Hilir Bisa Meningkat
Bisa mengolah 1,7 juta ton konsentrat per tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - PT Freeport Indonesia (PTFI) mulai mengerjakan tahap konstruksi smelter single line terbesar di dunia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Manyar Gresik. Peletakan batu pertama atau groundbreaking pun dilakukan langsung oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Selasa (12/10/2021). PTFI pun berharap industri hilir tembaga dan turunannya di Indonesia bisa ditingkatkan, sehingga produk katoda tembaga dapat semakin banyak diserap di dalam negeri. Smelter ini sendiri ditargetkan bisa beroperasi mulai tahun 2023.
1. Pembangunan sudah jalan sejak 2018
Berdasarkan data PTFI, smelter ini memiliki nilai investasi Rp42 triliun. Pembangunannya di atas lahan seluas 100 hektare dengan kapasitas desain 1,7 juta ton konsentrat per tahun. Pengerjakan smelter ini sebenarnya sudah berjalan sejak 2018 lalu.
Kemajuan pembangunan smelter telah mencapai 8 persen. Sejumlah tahapan telah dilakukan termasuk Front-End Engineering Design, reklamasi dan penguatan lahan, serta rekayasa detail. Groundbreaking ini sebagai komitmen PTFI membangun smelter, sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018.
“Kewajiban pembangunan smelter tertuang dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari izin keberlanjutan operasi PTFI hingga 2041,” ujar , Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas tertulis.
Baca Juga: Bos Freeport Ungkap Alasan Tidak Jadi Garap Blok Wabu
Baca Juga: Jokowi: Smelter Freeport di Gresik Terbesar di Dunia