TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Emil Usul 4 Cara Kendalikan Laju Infasi di Jatim 

Cabai rawit jadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak mengusulkan empat strategi menekan lonjakan inflasi kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jatim. Empat poin itu antara lain, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

1. Pengendalian laju inflasi sangat penting

Ilustrasi Inflasi. IDN Times/Arief Rahmat

Emil menegaskan, pengendalian laju inflasi sangat penting. Mengingat Jatim saat ini sedang dalam masa tren pemulihan permintaan, kenaikan harga komoditas global, kenaikan harga-harga komoditas yang diatur oleh pemerintah, dan pengaruh cuaca.

"Perlu penguatan dan optimalisasi strategi 4K. Ini melalui stabilisasi harga, penguatan pasokan, kerjasama perdagangan antar daerah, peningkatan infrastruktur perdagangan, perbaikan kualitas data, serta penguatan koordinasi pusat dan daerah," ujarnya tertulis, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga: Kenaikan Harga Mobil Picu Inflasi di Kota Malang

2. Cabai rawit jadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi

Ilustrasi cabai yang ditanam warga di pekarangan (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mantan Bupati Trenggalek ini menyebut, komoditas pendorong inflasi di Jatim dipengaruhi oleh cuaca. Seperti halnya cabai rawit yang menjadi kontributor inflasi nomor satu. Selain itu, ada pula telur ayam ras, emas perhiasan, dan minyak goreng turut menjadi kontributor inflasi.

"Kue kering, telur ayam ras, emas perhiasan, dan minyak goreng juga menambah tingkat inflasi. Sedangkan, komoditas penekan inflasi di antaranya tomat, kepiting atau rajungan, batu bata, ketela, cumi-cumi, dan beras," Emil membeberkan.

Baca Juga: Penyebab Inflasi Jember Capai 1,07 Persen, Tertinggi Kedua di Jatim

Berita Terkini Lainnya