Kenaikan Harga Kedelai Tak Pengaruhi Inflasi Kota Malang
Cabai rawit penyumbang inflasi tertinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,34 persen pada penghujung tahun 2020. Inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok, salah satunya cabai rawit.
Bahkan, cabai rawit menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Malang. Sementara kedelai yang mengalami kenaikan sejak akhir Desember tak berdampak pada inflasi yang terjadi di Kota Malang.
1. Lebih rendah dibanding Jatim
Angka inflasi yang terjadi di Kota Malang tersebut masih lebih rendah dari yang terjadi di Jawa Timur yakni sebesar 0,46 persen. Sementara untuk inflasi kalender Kota Malang tercatat 1,42 persen. Lalu untuk inflasi Year on Year (YoY) sebesar 1,42 persen. Kenaikan harga cabai rawit memiliki andil besar terhadap inflasi di Kota Malang pada bulan Desember. Cabai rawit menyumbang 0,09 persen dari total nilai inflasi.
"Setelah cabai rawit ada telur ayam ras Kemudian disusul kenaikan harga telur ayam ras, teh siap saji, daging ayam ras, tomat, daging sapi, tarif kereta api, dan kol putih,” ungkap Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo, Senin (4/1/2021).
Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Produsen Tempe Sanan Perkecil Ukuran
Baca Juga: Harga Kedelai di Jatim Tembus Rp9 Ribu per Kilogram, Ini Faktornya