TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Kampus UMKM di Kota Malang 

Dorong UMKM berkembang dan naik kelas

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (tengah), Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin dan Direktur Eksekutif Shopee, Handhika Jahja saat peresmian Kampus UMKM di Kota Malang. IDN Times/Alfi Syahri Ramadana

Malang, IDN Times - Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur terus menunjukkan tanda positif. Namun, masih banyak UMKM yang belum mendapatkan akses pemasaran yang layak. Karena hal itu, Shopee bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan Kampus UMKM.

Peluncuran tersebut dilakukan di Gedung UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Jl Kiai Ageng Gribig, Madyo Puro, Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (12/4/2022). Ini juga merupakan kampus UMKM pertama yang ada di Jawa Timur dan ke 8 yang sudah dibuat oleh Shopee di seluruh Indonesia. 

1. Sediakan fasilitas lengkap untuk UMKM

Salah satu fasilitas pelatihan pemasaran secara live yang tersedia di kampus UMKM. IDN Times/Alfi Ramadana

Direktur Eksekutif Shopee, Handhika Jahja menjelaskan bahwa keberadaan kampus ini diharapkan bisa memberikan fasilitas untuk para pelaku UMKM mengembangkan usahanya. 

Para pelaku usaha tersebut bisa berkonsultasi ke kampus UMKM untuk mendapat bimbingan, mulai awal hingga produknya benar-benar bisa maksimal. Di dalam kampus UMKM juga disiapkan beberapa fasilitas untuk belajar pemasaran mulai dari bagaimana mengambil gambar yang baik, menawarkan produk yang baik dan memaksimalkan fitur-fitur yang ada di marketplace. 

"Intinya kami ingin para pelaku UMKM ini bisa masuk ke dalam ekosistem dari e commerce dulu. Jadinya mereka nanti akan mendapat semacam pelatihan dari mentor-mentor yang kami siapkan," urainya Selasa (12/4/2022). 

2. Juga untuk bangun sistem digital dalam perdagangan

Seorang mentor sedang mencontohkan bagaiamana proses pemasaran secara online. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Handhika menjelaskan bahwa apa yang disiapkan di kampus UMKM tidak hanya sekedar disiapkan untuk pemasaran saja. Tetapi juga disiapkan untuk membantu pelaku UMKM membangun sistem digital dalam usaha mereka. Mulai dari awal produksi, pemasaran, termasuk juga untuk sistem lainnya. Sehingga tidak hanya secara produk saja yang naik kelas, melainkan dari sistem pengelolaan dan produksinya dikelola dengan profesional. 

"Jadi ada banyak hal yang bisa didapatkan dari sini (Kampus UMKM). Para pelaku UMKM bisa lebih berkembang dengan bantuan tools yang ada di sini," imbuhnya. 

3. Potensi UMKM banyak yang belum tersentuh

Contoh proses pemasaran produk melalui live marketplace. IDN Times/Alfi Ramadana

Handhika menyebut bahwa sebenarnya potensi UMKM di Indonesia sangat besar. Namun, untuk beberapa wilayah memang ada yang belum tersentuh digitalisasi secara maksimal. Salah satu penyebabnya adalah pemerataan internet yang belum maksimal. Terutama untuk wilayah-wilayah yang memang berada di pinggiran. Untuk itu, Handhika menilai bahwa perlu adanya percepatan platform pemasaran agar digitalisasi ekonominya bisa maksimal. 

"Upaya yang kami lakukan juga salah satunya dengan masuk ke SMK. Agar paling tidak para pemudanya ini tidak hanya sekedat have fun saja. Tetapi mereka juga bisa membantu usaha untuk keluarga atau lingkungan sekitarnya," sambungnya.

Baca Juga: Perkuat Pelaku UMKM, Mas Dhito Bangun Klinik Koperasi dan UMKM

Berita Terkini Lainnya