6 Tradisi Unik Perayaan Maulid Nabi di Jawa Timur

- Perayaan Maulid Nabi di Jawa Timur melibatkan 6 tradisi unik, seperti tumpengan, endog endogan, dan tradisi keresen.
- Tradisi sebar udikan dilakukan di Madiun hingga Kediri dengan nilai koin mencapai belasan juta Rupiah.
- Di Madura, perayaan Maulid paling meriah dengan tradisi muludhen yang bisa berlangsung sebulan penuh dari rumah ke rumah.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal penanggalan Hijriah. Tahun ini momen kelahiran Nabi tersebut jatuh pada 5 September 2025. Di Jawa Timur peringatan Maulid Nabi bukan hanya peringatan keagamaan biasa, melainkan telah menjadi perayaan tradisi unik yang lahir dari akulturasi budaya setempat. Berikut di antaranya, 6 tradisi unik perayaan Maulid Nabi di Jawa Timur:
1. Tumpengan

Perayaan Maulid dengan tumpengan dapat ditemukan di beberapa daerah di Jawa Timur, Seperti Malang dan Lumajang. Perayaan Maulid biasanya dimulai dengan pembacaan Barzanji (riwayat hidup Nabi Muhammad), ceramah agama dan diakhiri makan bersama.
Tumpengan sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad. Nasi tumpeng bertingkat dengan lauk pauk dan sayur dihidangkan untuk dinikmati bersama. Momen ini pula sebagai upaya menjalin silaturahmi antar umat Islam.
2. Endog endogan

Di Banyuwangi, Maulid Nabi dirayakan dengan tradisi unik bernama endog endogan. Endog artinya telur, dalam pelaksanaannya telur dihias menggunakan kertas berwarna-warni. Telur hias tersebut lalu diikatkan pada bilah Bambu dan ditancapkan pohon Pisang atau lainnya. Bukan sekadar hiburan, tradisi endog endogan merupakan simbol kelahiran.
Endog endogan akan menghias perayaan Maulid yang dilaksanakan di masjid-masjid. Tidak jarang pula ada yang mengadakan arak-arakan telur hias keliling desa sebelum dibagikan pada warga.
3. Tradisi Keresen

Tradisi unik perayaan Maulid juga ada di Mojokerto yang dikenal dengan Tradisi Keresen atau gerebeg pohon Kersen. Dalam Tradisi ini, warga baik anak-anak maupun orang tua berebut beragam benda yang digantung di atas pohon kersen. Beragam gantungan berupa hasil bumi desa seperti kelapa, terong dan buah-buahan. Selain itu beragam produk konveksi dan kerajinan lokal.
Pohon kersen digunakan dalam Tradisi ini karena memiliki filosofi mendalam. Tentang kerendahan hati, kedermawanan dan keserhanaan seperti halnya yang diajarkan nabi. Pohon kersen memiliki akar yang banyak menyebar sebagai simbol umat Islam harus berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad SAW.
4. Sebar Udikan

Tradisi Sebar Udikan atau sebar uang koin dilakukan di Madiun hingga Kediri. Tradisi unik setiap perayaan Maulid Nabi ini diikuti beragam kalangan anak-anak hingga dewasa. Koin yang diperebutkan nilainya pun tidak tanggung-tanggung, mencapai belasan juta Rupiah.
Agar acara tetap kondusif dan aman untuk semua, anak-anak dan orang dewasa ditempatkan secara terpisah. Rangkaian acara juga diisi dengan pembacaan Ayat Alquran dan pujian pada Nabi Muhammad SAW.
5. Muludan Rebu'en

Di Probolinggo, Jember dan Bondowoso Maulid Nabi dirayakan dengan cara unik dengan berebut aneka pernik yang digantung. Yang menjadi rebutan adalah aneka makanan, alat sholat, perlengkapan dapur, balon dan aneka pernik lainnya.
Acara biasanya diadakan di mushola warga atau di lapangan. Beragam perlengkapan digantung untuk menjadi rebutan di akhir acara. Sebelum berebut, para undangan membacakan puji-pujian pada Nabi Muhammad SAW lalu makan bersama hidangan yang disiapkan.
6. Muludhen di Madura

Tradisi Maulid paling meriah ada di Madura yang bisa berlangsung sebulan penuh dari rumah ke rumah. Setiap keluarga biasanya mengadakan perayaan secara bergantian. Bahkan warga Madura yang pekerja di luar kota akan pulang untuk merayakan Maulid Nabi.
Keluarga yang mengundang akan menyiapkan makanan, buah-buahan, hasil bumi, aneka kue hingga salabhat atau uang yang disedekahkan. Selain suguhan, disiapkan berkat atau suguhan untuk dibawa pulang. Tidak tanggung-tanggung biaya yang dikeluarkan untuk perayaan bisa jutaan Rupiah.
Itulah sederet Tradisi unik perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jawa Timur. Merayakan Maulid adalah bentuk cinta pada Baginda Nabi yang sudah dikemas dalam tradisi lokal. Adakah tradisi unik di daerahmu yang belum masuk list?