Promosikan Wisata, Kabupaten Madiun Rencanakan Program e-Tourism

MADIUN, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Madiun berusaha menggeliatkan desa wisata yang tengah dikelola warga di wilayahnya. Caranya, dengan mewacanakan program e-tourism untuk promosi paket wisata. "Melalui e-tourism diharapkan lokasi wisata di sini bisa lebih dikenal dan ada peningkatan wisatawan," kata Kasi Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Madiun, Ibnu Su'ud Edi Supriyanto, Senin (8/10).
Program e-tourism itu, menurutnya, sedang digodok pemkab setempat. Draft yang dibuat Disparpora telah disorongkan ke Bagian Hukum untuk dianalisa lebih lanjut. Pembahasan teknis akan terus Dijalankan hingga nantinya terbit peraturan bupati (perbup).
1.e-Tourism bakal mengatur paket wisata

Sesuai draft, Ibnu menjelaskan, perbup itu mengatur sejumlah kebijakan terkait pariwisata. Salah satunya tentang pembuatan paket wisata yang kini dikelola pemkab atau masyarakat yang biasa disebut desa wisata. “Destinasi wisata yang satu dengan lainnya harus berkolaborasi. Kalau ada wisata buatan maka perlu ditambah wisata alam, religi atau sejarah,’’ ujar Ibnu.
Destinasi wisata buatan itu seperti Madiun Umbul Square yakni pemandian air hangat yang dilengkapi dengan water boom, kebun binatang di wilayah Kecamatan Dolopo. Sedangkan lokasi wisata alam seperti Watu Rumpuk di Kecamatan Dagangan yang termasuk desa wisata.
2. 15 desa wisata dikelola warga

Berdasarkan catatan Disparpora, Ibnu menuturkan jumlah desa wisata yang sudah terdaftar sebanyak 15 lokasi. Sejumlah destinasi wisata itu di antaranya hutan pinus Nongko Ijo di Desa/ Kecamatan Kare, perkampungan rumah pohon ‘Gligi Forest Park’ di Desa Kepel, dan Wungu Foresty di Kecamatan Wungu.
Warga di sekitar enam desa wisata itu, kata Ibnu, telah mendapat pendampingan dari pemerintah. Pelatihan tentang pengelolaan lokasi wisata dijalankan dengan melibatkan pihak swasta.
3.Pengembangan pariwisata perlu menggandeng swasta

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Madiun, Edi Bintarjo, mengatakan pengembangan desa wisata dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan melibatkan pihak swasta atau Badan Usaha Milik Negera.
“Sekarang sudah banyak anak-anak muda (yang sebelumnya) bekerja di luar kota pulang untuk jualan kopi dan menjadi barista di dekat lokasi wisata,’’ ujar dia.