Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Omah Lawas, Kafe di Malang dengan Nuansa Retro

Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)
Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Malang, IDN Times - Di tengah-tengah gempuran kafe dengan konsep industrial di Kota Malang, cukup sulit menemukan kafe dengan tema yang fresh. Apalagi kafe dengan tema retro yang memang perlu perjuangan untuk mengumpulkan ornamen-ornamennya.

Tapi kini ada Kafe Omah Lawas di Jalan Mayjend Panjaitan Nomor 17, Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang yang menyajikan tema Indonesia 1970. Nuansa lawas langsung muncul ketika melihat bangunan kuno tersebut dari luar.

1. Kafe Omah Lawas, awalnya untuk nongkrong bersama kawan, kini dibuka untuk umum

Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)
Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Salah satu owner Kafe Omah Lawas, Hastri Nindya Ningrum Gupitasari menceritakan jika kafe ini tercerus pada 2021 saat dunia tengah dilanda Pandemik Covid-19. Saat itu ia dan kawan-kawannya tidak lagi bisa berkumpul di kafe langganan karena dipaksa tutup akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Mereka kemudian memilih ide untuk mendirikan kafe untuk kalangan terbatas atau circle mereka sendiri saja.

"Jadi awalnya kita berdiri untuk kalangan sendiri saja karena masih pandemik. Kita sebenarnya sudah melihat potensi perkopian di Kota Malang yang cukup bagus, jadi di bulan Agustus (2021) kita soft opening lalu sekitar Oktober (2021) kita grand opening," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (26/5/2024).

Perempuan yang akrab disapa Pipit ini mengatakan jika mereka memilih nama Omah Lawas karena mereka memiliki kesukaan yang sama dengan benda-benda retro. Ditambah mereka mewarisi banyak benda-benda lawas dari keluarga seperti peringan musik, lukisan, foto, hingga koran-koran era 1970-an. Jadi mereka menjadikan barang-barang ini sebagai hiasan di kafe agar lebih estetik.

"Bangunan kafe juga merupakan rumah kuno dengan kesan homey yang kuat. Kita tetap mempertahankan bentuk asli bangunan agar kesan vintage tetap kuat," jelasnya.

Kini Omah Lawas juha menyediakan rak berisi beberapa buku sebagai alternatif pengunjung yang ingin minum kopi sambil membaca. Menu makanan dan minuman yang tersaji juga berbeda dengan kafe atau kedai kopi lainnya, mulai dari nasi ayam ketumbar hasil kreasi resep rumahan para pengelola Omah Lawas.

"Buat temen temen yang pingin nyantai dan suka baca buku kita menyediakan beberapa bacaan seperti komik, novel dan cerita-cerita wayang, hingga buku bertema psikologi," ujarnya.

2. Kafe Omah Lawas juga terbuka untuk diajak kerjasama dengan komunitas di Malang

Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)
Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Kedai Kopi Omah Lawas juga membuka diri dan menyediakan ruang bagi semua komunitas untuk berkreasi dan berkumpul. Para komunitas ini akan diberikan ruang untuk berkegiatan. Para komunitas ini tidak perlu mengeluarkan kocek untuk bisa menggunakan ruangan di dalam kafe dalam membuat kegiatan.

"Kita ingin memberi ruang bagi teman-teman yang gak cuma ngopi, tapi ingin membawa komunitasnya kesini untuk berkarya dan berekspresi. Kita bisa menyediakan tempat," tegasnya.

Biasanya Omah Lawas memfasilitasi kegiatan screening film hingga komunitas kolase. Ini jadi kabar baik karena kian banyak ruang berkarya di Kota Malang.

3. Tidak hanya ingin menu lawas, Kafe Omah Lawas juga ingin menyajikan menu kekinian

Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)
Suasana Kafe Omah Lawas di Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Banyak menu-menu makanan hingga kopi lawas yang ingin disajikan dalam Kafe Omah Lawas, Pipit mengatakan mereka ingin menyajikan menu kekinian juga. Pasalnya yang datang ke kafe mereka juga anak-anak muda yang selalu up to date dengan makanan dan minuman kekinian.

"Kita tetap menjual kopi yang rasanya tuh manis dan creamy. Dan itu kan kayak lagi dicari banget," tandasnya.

Terakhir, Pipit berharap pengunjung yang datang nantinya bisa menjadikan Omah Lawas sebagai rumah kesekian dengan suasana dan kenyamanan yang tersaji.ia bahkan menempelkan moto 'Kemarilah Kembalilah' di Kafe Omah Lawas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Zumrotul Abidin
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us