6 Kampung Wisata Tematik di Malang, Bisa Jadi Alternatif Liburan 

Kampung Heritage Kayutangan Malang menjadi destinasi wisata sejarah yang menyuguhkan jejak kejayaan kolonial. Rumah-rumah lawas yang dibangun di era kolonial Belanda tetap tegak berdiri meski usianya mencapai ratusan tahun. Sehingga pengunjung kampung ini bakal disuguhi nuansa nongkrong dengan pemandangan aktivitas perkampungan yang bersahaja. Banyak pula kafe dan tempat makan di sini. Jaraknya pun tak terlalu jauh dari Stasiun Malang dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja. Kalau ke Malang wajib mampir ke sini ya!

Lokasi: Jl. Jenderal Basuki Rahmat, Kauman, Kec. Klojen, Kota Malang

Keindahan Kampung Warna-Warni Jodipan sudah terdengar ke penjuru Indonesia sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung. Tiket masuknya murah meriah hanya Rp5.000 per orang yang ditukarkan dengan stiker atau gantungan kunci. Kamu bisa berjalan menyusuri kampung Jodipan yang rumah-rumah penduduknya dicat beragam warna. Banyak spot foto yang bisa kamu abadikan di sini. Sepanjang berwisata di Kampung Warna-Warni kamu bakal disambut dengan keramahan warga lokal.

Lokasi: Jl. Zaenal Zakse, Jodipan, Kec. Blimbing, Kota Malang

Tepat di seberang Kampung Warna-Warni ada Kampung Biru yang seluruh rumah penduduknya dicat warna yang identik dengan Arema, klub sepak bola asal Malang. PengecatanKampung Biru menghabiskan sekitar 15 ton cat berwarna biru yang dikerjakan sendiri oleh warga untuk mengecat 500 rumah. Banyak spot foto yang bisa kamu ambil gambarnya di sini. Sepanjang perjalanan di Kampung Biru Arema kamu bakal menjumpai keramahan warga lokal.

Lokasi: Kidul Dalem, Klojen, Kota Malang

Kampung tematik di Malang selanjutnya adalah Kampung Putih. Lokasinya juga tidak jauh dari Stasiun Malang. Tepatnya berada di sebelah selatan Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Sesuai namanya, semua rumah dan kawasan yang ada di kampung ini dicat putih sehingga nampak anggun dan bersih. Guna memikat wisatawan, di kampung ini juga diberikan beberapa ornamen dan spot foto. Kampung Putih memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Kampung Warna Warni dan Kampung Biru Arema karena letaknya berada di dekat bantaran sungai.

Lokasi: Jl. Jaksa Agung Suprapto, Celaket, Kota Malang

Cikal-bakal sebagai kampung wisata keramik Dinoyo telah dimulai sejak tahun 1957. Bahkan ada sumber yang menyebut kalau industri keramik di sini sudab ada sejak zaman Kerajaan Kanjuruhan. Pada awalnya masyarakat Dinoyo memproduksi gerabah dalam bentuk sederhana, hanya sebatas untuk perlengkapan rumah tangga tradisional. Namun lambat laun masyarakat Dinoyo membuat keramik semiporselen yang lebih kompleks yang bertahan hingga kini. Masyarakat sekitar membuat berbagai kerajinan tangan dari gerabah alias tanah liat menjadi souvenir seperti gelas, vas, piring dan masih banyak lagi. Kalau lagi ke Kampung Keramik Dinoyo, kamu bisa berbelanja langsung di perajin dan melihat proses pembuatannya.

Lokasi: Jl. Mt Haryono, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang

Kampung satu ini terkenal dengan kesenian tradisionalnya yaitu Topeng Malangan. Kampung ini lokasinya cukup jauh dari pusat kota. Meski begitu, Kampung Topeng ini wajib dikunjungi terutama bagi kamu pecinta kesenian tradisional. Saat tiba, kamu akan disambut dua patung topeng raksasa berukuran 7,5 meter. Dua patung tersebut adalah patung topeng Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji, dari cerita Panji. Di sana kamu juga bisa belajar membuat dan mewarnai topeng sesuai kreasi. Taman serta wahana bermain di Kampung Topeng menjadi pelengkap kunjunganmu ke sini.

Lokasi: Tlogowaru, Kec. Kedungkandang, Kota Malang

Berikut tadi adalah rekomendasi desa tematik di Malang yang bisa kamu pilih sebagai alternatif destinasi liburan. Selain bisa cuci mata, kamu juga bisa menggerakkan perekonomian warga sekitar dengan berkunjung ke sana.