5 Rekomendasi Wisata Edukasi di Malang Raya

Malang Raya menjadi salah satu daerah tujuan wisata bagi warga Jawa Timur. Karena memang daerah selatan ini, memiliki banyak objek wisata seperti pantai, gunung, air terjun, jingga wisata buatan. Tak terkecuali wisata edukasi. Oleh karena itu, ribuan wisatawan selalu memadati Malang Raya tiap akhir pekan. Berikut ini 5 rekomendasi wisata edukasi di wilayah Malang Raya.
1. Belajar mengenal berbagai jenis lebah di Agro Tawon Wisata Petik Madu Malang

Kehidupan lebah selalu menarik untuk dipelajari, pasalnya hewan yang hidup berkoloni ini menghasilkan madu yang manfaatnya sangat banyak untuk tubuh manusia. Lebah juga menjadi penanda bahwa wilayah yang dihuninya masih alami, pasalnya mereka memanen nektar dari berbagai bunga yang mereka temui. Artinya jika ada lebah di sekitar kita, artinya lingkungan kita masih memiliki banyak tanaman atau asri.
Salah satu tempat untuk berwisata dan mempelajari siklus hidup lebah adalah Agro Tawon Wisata Petik Madu Malang yang ada di Jalan Doktor Wahidin Nomor 8, Desa Kalirejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Di sini mereka memperkenalkan 3 jenis lebah diantaranya lebah Apis Melifera, Apis Cerana, dan Trigona atau lebah klanceng. Para instruktur akan memperkenalkan mulai dari pakan lebah, panen madu, membuat lilin madu, hingga menetaskan ratu lebah.
Tidak hanya memperkenalkan siklus hidup lebah, di sana juga ada outbound yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak agar tidak bosan. Untuk orang tua, tersedia juga pasar yang menyediakan berbagai produk peternakan lebah seperti madu, royal jelly, propolis, hingga bee pollen.
Untuk masuk dan mendapatkan edukasi terkait lebah, pengunjung tidak dikenakan tarif tiket alias gratis. Agro Tawon Wisata Petik Madu Malang buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Tapi pengunjung yang ingin mendapatkan edukasi terkait lebah diharapkan datang dari pagi hingga siang.
2. Kampung Edukasi Gerabah Getaan, kampung penghasilan gerabah tertua di Kabupaten Malang

Ternyata ada kampung penghasilan gerabah di Kabupaten Malang, kampung tersebut bernama Kampung Getaan yang terletak di Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Kampung ini telah eksis sebagai penghasil kerajinan gerabah sejak 1960an. Sehingga kini telah dijadikan kampung wisata yang memiliki sekitar 150 pengrajin gerabah. Harga produk gerabah yang dijual juga bervariasi mulai dari Rp2 ribu sampai Rp700 ribu.
Kampung Getaan saat ini menjadi kampung penghasilan gerabah terbesar di Malang Raya. Pasalnya keberadaan pengrajin gerabah di Kampung Betek, Kota Malang maupun Desa Pakisaji, Kabupaten Malang sudah mulai tergerus. Hanya di Kampung Getaan, wilayah yang masih mempertahankan tradisi membuat gerabah.
Biasanya wisatawan datang ke Kampung Getaan secara berkelompok baik dari instansi hingga sekolah-sekolah untuk melihat proses pembuatan gerabah. Warga juga telah memerintahkan sudut-sudut Kampung Getaan agar lebih kental sebagai kampung wisata. Sehingga cocok juga untuk berswafoto untuk menambah koleksi di media sosial.
Kampung Getaan menerima wisatawan setiap hari kecuali pada hari Jumat karena libur. Mereka juga membuka tour Kampung Wisata Edukasi Gerabah Desa Getaan mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Tidak ada tiket masuk untuk memasuki Kampung Getaan alias gratis.
3. Ekowisata Boon Pring, wisata edukasi yang tengah naik daun

Nama Ekowisata Boon Pring di Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang tengah menjadi perhatian karena keindahan danaunya. Bagaimana tidak, awalnya wilayah ini hanyalah rawa-rawa terbengkalai, kemudian disulap oleh warga menjadi danau yang indah.
Pada tahun 2014, wilayah ini masih berupa rawa-rawa dan hutan bambu. Sebenarnya warga lokal sudah memanfaatkan wilayah ini sebagai lokasi healing. Hingga akhirnya pada 2017, BUMDes Kertoraharjo menyulap wilayah ini sebagai lokasi wisata kelas nasional dengan dana CSR sebesar Rp470 juta.
Tidak hanya terdapat wisata air dan kuliner, di Boonpring juga terdapat arboretum yang menyimpan berbagai jenis tumbuhan bambu. Tidak hanya bambu lokal, beberapa jenis bambu dari berbagai negara seperti Jepang dan Tiongkok juga ada di sini. Sehingga bisa menjadi edukasi bagi anak-anak untuk mengenal berbagai jenis tanaman bambu.
Ekowisata Boonpring buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Untuk masuk, pengunjung hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp10 ribu saja.
4. Wisata Petik Jeruk Dau, belajar merawat pohon jeruk sambil menikmati suara sejuk Kabupaten Malang

Malang menjadi salah satu wilayah penghasil buah jeruk di Indonesia, sehingga tidak heran jika banyak orang yang ingin belajar tentang pohon jeruk di sana. Oleh karena itu, Wisata Petik Jeruk yang terletak di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang menyediakan paket wisata edukasi pohon jeruk.
Di sana pengunjung akan diajak berkeliling ke wilayah Desa Selorejo yang terkenal sebagai salah satu desa penghasil jeruk di Malang. Pengunjung akan diedukasi bagaimana menanam pohon jeruk, merawat tanaman jeruk, hinggap memanen dengan cara yang baik dan benar. Pengunjung bahkan diperbolehkan untuk menikmati jeruk yang telah dipetik langsung dari pohonnya.
Tidak hanya tentang edukasi, Desa Selorejo juga memiliki view yang bagus karena letaknya berada di dataran tinggi. Oleh karena itu, udara di sana sangat sejuk sehingga cocok untuk healing dari penatnya perkotaan. Sehingga cocok untuk didatangi bersama keluarga.
Wisata Petik Jeruk Dau buka setiap hari selama 24 jam, sehingga kapanpun bisa didatangi ketika senggang. Pengunjung juga cukup membayar Rp20 ribu untuk mendapatkan paket wisata edukasi.
5. Belajar beternak sapi di Milkindo Green Farm

Anak-anak selalu penasaran dari mana datangnya susu yang tiap hari mereka minum. Namun, cukup jarang ada lokasi edukasi peternakan sapi di Malang. Tapi itu dulu, kini ada Milkindo Green Farm yang terletak di Dusun Ngempit, Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Di sini kita bisa belajar bagaimana para peternak menghasilkan susu dari sapi-sapi yang mereka ternakkan. Jangan khawatir kandang sapi kotor, karena kandang-kandang yang ada di sini terawat dan selalu dibersihkan setiap hari agar pengunjung menjadi nyaman. Tidak hanya cara memeras susu, di sini juga dijelaskan berbagai produk olahan susu sapi seperti yogurt.
Tidak hanya ada sapi, beberapa binatang lainnya juga ada seperti kuda, kelinci, kambing, hingga merpati. Beberapa wahana juga tersedia mulai dari waterpark, flying fox, kereta api, ATV, hingga area memanah. Sehingga dipastikan anak-anak tidak akan bosan datang ke sini. Lokasinya yang teduh dan asri juga sangat nyaman untuk dikunjungi bersama keluarga.
Milkindo Green Farm buka setiap hari mulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Untuk masuk ke sana, pengunjung akan ditarik tiket senilai Rp15 ribu. Masih ada tarif tambahan jika pengunjung ingin menikmati wahana tambahan di dalam Milkindo Green Farm.
Rekomendasi wisata edukasi yang ada di Malang Raya tadi bisa menjadi referensi rencana liburan kamu bersama keluarga. Semoga perjalanan wisata kalian berjalan aman dan nyaman di Malang. Sehingga tidak hanya kembawa oleh-oleh saja, tapi juga membawa ilmu baru dari Malang.