Jelang Pildun, Persebaya Vs Arema Terancam Tak Bisa Digelar di GBT

Walah rek semoga terbaik deh !

Surabaya, IDN Times - Menjelang Piala Dunia (Pildun) U-17 2023 pada November mendatang, Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya terancam tak bisa digunakan untuk laga derby Jatim antara Persebaya Vs Arema FC. Hal tersebut berdasarkan surat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa stadion venue disterilkan mulai 15 September hingga Pildun usai. 

Dikutip dari laman resmi Persebaya, persebaya.id, persiapan menuju pertandingan Persebaya vs Arema FC sudah separuh jalan dan berjalan lancar. Mulai dari rapat koordinasi dengan jajaran kepolisian Surabaya hingga aksi kampanye positif Bonek. Semuanya agar laga di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada 23 September nanti aman dan lancar.

"Mendadak muncul surat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyatakan GBT harus steril sampai usainya Piala Dunia U-17 pada awal Desember nanti. Alasannya, GBT dan juga stadion-stadion lain yang menjadi venue Piala Dunia U-17 harus direnovasi. Renovasi apa? Tidak jelas! Kapan mulai renovasinya pun juga tidak tertera di surat. Aneh," tulis Persebaya. 

Surat PUPR itu tertanggal 15 September dan langsung berlaku di hari yang sama. Padahal, Persis Solo masih bisa menjamu PSIS Semarang di Stadion Manahan pada 16 September.

Gelaran Piala Dunia U-17 tersaji 10 November sampai 2 Desember 2023. GBT menjadi salah satu venue bersama Manahan (Solo), Si Jalak Harupat (Bandung), dan Jakarta Internasional Stadium (JIS). Artinya, masih ada waktu lebih dari 50 hari menuju kick-off. Kalaupun ada yang harus direnovasi, rasanya masih cukup waktu.

"GBT memang tidak dipilih menjadi venue semifinal dan final. Namun, stadion kebanggaan warga Surabaya itu adalah yang terbaik di antara venue Piala Dunia U-17 lainnya. Hasil risk assessment mabes Polri pada 3 Maret 2023 memberikan nilai 89,02 persen. Sangat baik! Artinya, GBT bisa menjadi venue pertandingan dengan kapasitas 100 persen penonton," dikutip dari persebaya.id.

Inspeksi tim dari FIFA pada 29 Agustus lalu juga meneguhkan kesiapan GBT sebagai venue Piala Dunia U-17. Pemaparan dari aspek keamanan, media, hospitality, hingga kualitas lapangan menegaskan bahwa GBT baik-baik saja. Sangat siap untuk menjadi penggung timnas Indonesia yang berlaga di Piala Dunia U-17. Kalaupun harus ada renovasi tambahan, sifatnya minor. Hanya hal-hal kecil untuk merapikan keadaan.Tidak memakan waktu lama dan bisa dilakukan ketika Persebaya tidak bermain di GBT.

"Lantas, mengapa GBT harus steril dua bulan jelang kick-off Piala Dunia U-17? Ini seperti memaksa Persebaya terusir dari Surabaya. Keluarnya surat PUPR yang sangat mendadak membuat status pertandingan Persebaya vs Arema FC menjadi ngambang. Padahal, sekali lagi, persiapan sudah lebih dari separo jalan. Tidak bisa serta-merta pertandingan itu dibatalkan," tulis Persebaya. 

Persebaya ingin, Pemerintah, PSSI, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 harus bijaksana. Rencana renovasi GBT seperti yang tertera dalam surat PUPR sungguh tidak jelas. Timeline dan juga objek renovasinya. Mestinya, agenda renovasi bisa sinkron dengan jadwal laga home Persebaya. Jangan hanya karena agenda tidak jelas, Persebaya dan Bonek menjadi korban.

"Piala Dunia U-17 hanya akan berlangsung tiga minggu. Sementara Persebaya dan Bonek akan tetap ada menjadi kebanggaan warga Surabaya. Satu Nyali, WANI!!!," tulis Persebaya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan dirinya menyerahkan perizinan GBT kepada Kementerian PUPR. Sebab, Piala dunia adalah kepentingan pemerintah pusat. 

“Kalau untuk kepentingan bangsa, sudah di luar kewenangan Pemkot Surabaya, karena sudah dilakukan kementerian, jangan sampai ada sedikit sesuatu yang menyebabkan Piala Dunia merasa tidak nyaman di Indonesia. Ini mempertaruhkan nama bangsa,” ujar Eri saat meninjau Stadion GBT, Senin (18/9/2023).

Atas hal ini dirinya akan berdiskusi dengan manajen Persebaya. Nantinya Persebaya juga akan berkordinasi dengan PSSI dan pihak kepolisian. 

“Kalau terkait Menteri PUPR, kita berdiskusi dengan manajemen Persebaya, ayo kita bicara ke Menteri PUPR. Tapi kalau terkait perizinan dan lain-lain, di luar kewenangan kita,” katanya. 

Dia berharap, nantinya setelah kordinasi dengan sejumlah pihak tersebut, akan ada titik terang. Pertandingan Persebaya vs Arema tetap digelar dengan keputusan yang terbaik. 

“Saya yakin yang tebaik untuk bangsa ini akan kita ambil dari pada kepentingan sendiri. Karena saya yakin manajemen Persebaya juga luar biasa. Pemain Persebaya, warga dan Bonek juga luar biasa kalau untuk kepentingan bangsa dan negara,” pungkas dia.

Baca Juga: Piala Dunia U-17, Timnas Bakal Main di Gelora Bung Tomo Surabaya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya