TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arema FC Terancam Kehilangan Poin jika Tak Lolos Lisensi Klub 

Manajemen FC mulai berbenah

Pemasangan Logo Arema FC oleh Aremania. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Arema FC telah gagal dua kali berturut-turut dalam memenuhi persyaratan AFC Club Professional Licensing, yakni pada musim 2022/2023 dan 2023/2024. Padahal, pada musim-musim sebelumnya mereka selalu berhasil memenuhi penilaian tersebut.

Manajemen Arema FC harus segera berbenah untuk menghadapi penilaian AFC Club Professional Licensing pada musim 2024/2025. Jika kembali gagal, mereka bisa menerima sanksi berat.

Manajer Operasional Arema FC Sudarmaji mengatakan, musim depan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menerapkan sanksi bagi klub yang tidak lolos AFC Club Professional Licensing. Sanksi tersebut cukup berat dan bisa mempengaruhi hasil kompetisi Liga 1.

"Jika tahun depan diberlakukan sanksi pengurangan poin, saya pikir ini menjadi tantangan bagi semua klub, termasuk Arema. Ini agar klub bisa kembali on track dalam memenuhi persyaratan lisensi," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (2/7/2024).

1. Manajemen Arema FC sebut jika mereka tidak lolos AFC Club Professional Licensing untuk ketiga kalinya bisa ada sanksi

Sudarmaji menjelaskan, batas penilaian AFC Club Professional Licensing untuk musim 2024/2025 dijadwalkan pada 26 Juni 2025. Setiap klub wajib melengkapi berbagai aspek sebagai klub sepak bola profesional, mulai dari fasilitas tim hingga fasilitas pendukung di stadion.

"Ada tiga kategori untuk penilaian AFC Club Professional Licensing. Jika ada satu saja yang tidak terpenuhi, klub akan dinyatakan gagal. Misalnya, jika kategori A tidak terpenuhi, maka dianggap gagal dan tidak mendapatkan poin. Kategori B hanya melaporkan bahwa kita sudah melakukan itu dari sisi infrastruktur," jelasnya.

Baca Juga: Poster Pj Wali Kota Wahyu Hidayat Bertebaran di Jalanan Kota Malang

2. Arema FC tidak lolos karena faktor tidak memiliki homebase pasti

Sudarmaji mengungkapkan, bahwa alasan utama mereka gagal dua kali dalam penilaian AFC Club Professional Licensing adalah masalah stadion. Sejak tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, Singo Edan menjadi tim musafir karena Stadion Kanjuruhan direnovasi. Akibatnya, mereka harus menjalani kompetisi dua musim terakhir sebagai tim musafir.

"Pascatragedi Kanjuruhan, banyak yang harus kita pulihkan. Ketidaklulusan ini menjadi bahan evaluasi. Selain itu, kami juga mengalami masa transisi dalam memenuhi tiga kategori penilaian AFC Club Professional Licensing," bebernya.

Berita Terkini Lainnya