Arema FC Lupa Cara Menang, Milo Akui Timnya Lakukan Kesalahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Arema FC masih belum mampu keluar dari tren negatif dalam empat pertandingan terakhir. Hal itu usai tim Singo Edan ditumbangkan Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Jumat (20/9) dengan skor 2-0. Kekalahan tersebut memperpanjang derita Arema FC yang sudah nihil kemenangan dalam empat partai terakhir. Terakhir kali tim Singo Edan meraih poin absolut adalah saat menjamu Barito Putera.
1. Lupa cara menang
Arema FC sebenarnya mengawali pertandingan dengan baik. Namun, meskipun sempat menguasai permainan di awal laga, Arema FC tak mampu membuat peluang berbahaya satupun. Bahkan pada sebuah momen serangan balik, Persela Lamongan justru mampu unggul melalui Sugeng Effendi. Bahkan pada awal babak kedua Persela menggandakan keunggulan melalui Rafinha. Tertinggal dua gol membuat Arema FC semakin tertekan. Bahkan permainan Arema FC cenderung tak terarah dan kesulitan membongkar pertahanan Persela Lamongan.
"Sudah saya katakan sejak awal bahwa ini laga sulit. Kami terus berupaya untuk terus bertarung. Tetapi kami melakukan dua kesalahan dan membuat Persela mencetak dua gol dengan proses yang bagus," ucap Milomir Seslija usai pertandingan.
Baca Juga: Tak Diperkuat Alex Dos Santos, Persela Pede Hadapi Arema FC
2. Kehilangan kestabilan permainan
Sebenarnya penampilan tak memuaskan yang ditunjukkan Arema FC tak hanya terjadi sekali saja. Bahkan dalam empat pertandingan terakhir, permainan Arema FC memang cenderung naik turun. Absenya sejumlah pemain kunci memang membuat keseimbangan permainan Arema FC menjadi terganggu. Bahkan tim pelatih Arema FC harus memainkan formasi dadakan dengan sejumlah pemain yang diubah posisi bermainya.
"Kami memang beberapa kali melakukan perubahan. Kehilangan pemain kunci memang menyulitkan. Kami berupaya membuat kejutan dengan pemain yang ada tetapi hal itu gagal," imbuhnya.
3. Bukan masalah fisik
Sebenarnya dari sisi fisik, pemain Arema FC tak terlalu bermasalah. Namun absenya pemain kunci macam Dedik Setiawan, Johan Ahmat Farizie hingga Arthur Cunha sedikit mempengaruhi mental pemain Arema FC. Hal itu, membuat para pemain seperti kurang percaya diri.
"Memang ketika mental pemain tak baik hal itu berpengaruh pada fisik," kata Milo.
4. Perjudian gagal
Memang pada laga menghadapi Persela Lamongan, tim pelatih Arema FC sedikit berjudi. Salah satunya adalah dengan menempatkan Rafli sebagai striker. Hasilnya memang tak terlalu maksimal. Arema FC bahkan baru bisa melepaskan shot on target jelang laga berakhir.
"Dalam sepak bola memang hal-hal seperti ini kerap terjadi. Dua kesalahan membuat Persela mencetak gol. Saya kira mereka memang menciptakan gol bagus bukan karena keberuntungan semata," tandas Milo.
Baca Juga: Lumat Arema Tanpa Alex, Pelatih Persela Minta Timnya Tetap Fokus