Final Indonesian Downhill 2025 di Batu, Banjir Pebalap Internasional

- Rider muda asal Filipina, Steve William Velayo, antusias sabet posisi pertama di Klemuk Bike Park.
- Rider asli Kota Batu, Pandu Satryo Perkasa, mendadak moncer di seri final dan berhak jadi rider yang memulai start pertama dalam babak final esok.
- Riska Amelia Agustina kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin klasemen dalam kelas Women Elite dengan raih peringkat satu dalam seeding run sore ini.
Batu, IDN Times - Putaran ketiga alias Final 76 Indonesian Downhill (IDH) 2025 yang terdaftar dalam Union Cycliste Internationale (UCI) Level C1 telah berlangsung di Klemuk Bike Park Desa Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu pada Sabtu (25/10/2025) sampai Minggu (26/10/2025). Dalam seri ini, ada banyak rider asal luar negeri yang ikut berpartisipasi, total ada 10 rider asal negara ASEAN seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand.
1. Rider muda asal Filipina ingin sabet posisi pertama

Rider muda asal Filipina, Steve William Velayo mengingatkan kalau ia sangat antusias dengan balapan di Klemuk, pasalnya ini kesempatan ketiganya ikut kejuaraan internasional. Menurutnya ini akan jadi bekal dirinya sebagai rider Timnas Junior Filipina.
"Jalur di Klemuk hari ini sangat basah dan licin, beberapa bagian kering tapi kebanyakan basah. Memang sedikit mengerikan, tapi saya yakin masih bisa. Adaptasi di sini tidak sulit karena karakter medan di sini mirip seperti di negara saya. Cuaca hari ini juga cukup bagus, tidak hujan dan hanya mendung," terangnya.
Steve mengungkapkan kalau ia melihat rival-rivalnya di kelas Men Junior lumayan sulit karena mereka juga cepat. Tapi ia yakin bisa menyabet juara 1 pada final hari Minggu esok. "Saya melihat pembalap lain di kategori saya cukup cepat, tidak apa-apa saya kalah, yang terpenting ini tetap menyenangkan dan jadi pengalaman baru buat saya. Target saya tetap jadi yang pertama, kalaupun tidak tercapai saya baik-baik saja, tapi saya akan melakukan yang terbaik agar menjadi peringatan pertama," jelasnya.
2. Rider asli Kota Batu mendadak moncer di seri final

Kejutan datang dari kelas Men Elite, rider asli Kota Batu yang juga baru naik dari kelas Junior Elite, Pandu Satryo Perkasa, jadi yang tercepat dalam sesi qualification sore ini dengan mencatatkan waktu 2 menit 2 detik. Roder asal tim Sego Anget Racing Team ini berhak jadi rider yang memulai start pertama dalam babak final esok.
"Kuncinya tenang dan menguasai sepeda saya, karena di kelas Men Elite ini hanya saya yang pakai sepeda single crown, kalau rider Men Elitelain kan pakai double crown. Dengan sepeda ini saya bisa menang di atas, tapi di section bawah saya lebih nahan. Saya memang lebih suka karakter sepeda single crown yang liar, jadi final besok akan tetap pakai sepeda ini," ungkapnya.
Pandu menyayangkan kalau performa baiknya justru muncul saat seri final di Kota Batu, sedangkan saat seri pertama dan kedua ia tampil kurang maksimal. Hal ini menyebabkan ia hanya berada di peringkat 8, kalaupun ia menang saat final esok, ia maksimal hanya menempati peringkat 2 atau 3. Meskipun demikian, ia tetap akan menikmati seri di kandangnya ini.
"Track hari ini lebih sulit karena kebih basah, beberapa kali latihan di sini itu track-nya lebih kering sehingga bisa lebih cepat. Kalau kemarin bisa los tanpa rem, sekarang lebih harus control pakai rem," ujarnya.
3. Riska Amelia Agustina hanya perlu konsisten untuk jadi juara umum

Sementara di kelas Women Elite, Riska Amelia Agustina kembali menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin klasemen dalam kelas ini. Ia kembali raih peringkat satu dalam seeding run sore ini dengan berhasil mencatatkan waktu 2 menit 26 detik.
"Seeding run hari ini berjalan lancar, meskipun track agak rusak karena hujan, tapi saya tetap enjoy sehingga berhasil finis dengan selamat dan hasil yang cukup baik. Kalau kendala selama di track itu tadi sempat ada miss karena ban masuk ke dalam lubang sehingga agak berhenti. Kemudian hujan dan ada beberapa section itu piringnya negatif, sehingga PR banget," tandasnya.
Riska yakin esok akan mempertahankan posisinya karena Klemuk Bike Park ini salah satu track favoritnya. Pasalnya track ini memiliki banyak turunan dan jarak track yang pendek.


















