TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hanya Ada 6 di Asia, Banyuwangi Gelar Ajang BMX Hors Class

Diikuti peserta dari 19 negara

Peserta balap sepeda BMX bersama Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan perwakilan Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI) di garis start sirkuit internasional BMX, Muncar Banyuwangi, Sabtu (26/10). IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi, IDN Times - Kompetisi Banyuwangi BMX Internasional yang berlangsung di Sirkuit Muncar, Kabupaten Banyuwangi, menjadi yang pertama di Indonesia untuk pagelaran kelas hors class. Kategori tersebut hanya bisa digelar sebanyak 6 kali di satu benua Asia dalam satu tahun.

1. Pertama menggelar kategori hors class

Pebalap kategori men elite sedang berlaga di Sirkuit internasional BMX Muncar Banyuwangi, Sabtu (26/10). IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Hal ini disampaikan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari yang turut hadir menyaksikan pembukaan Banyuwangi BMX Internasional, Sabtu (26/10).

"Saya hadir karena acara ini sangat penting, saya berdiri di atas sirkuit BMX track yang sesaui standar internasional di Indonesia dan track kategori hors class pertama di Indonesia. Sebelumnya kategori seperti ini digelar di Thailand," kata Raja Sapta yang juga menjabat sebagai ketua Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI).

2. Juga ada level C1

Pebalap kategori men elite sedang berlaga di Sirkuit internasional BMX Muncar Banyuwangi, Sabtu (26/10). IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Kali ini ajang BMX diikuti 254 pebalap dari 19 negara. Sebelumnya Banyuwangi rutin menggelar ajang BMX sejak 2016 dengan kelas C1 race di sirkuit internasional yang sudah diakui oleh Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International/UCI).

Meski menggelar kategori hors class, kali ini ajang Banyuwangi BMX Internasional juga melombakan kelas C1 race, satu level lebih rendah dibanding hors class.

Event Banyuwangi BMX Internasional bakal berlangsung selama dua hari hingga Minggu (27/10). Selama dua tersebut pebalap saling menunjukkan kekuatan untuk meraih poin sebelum bertanding di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.

"Saat ini mata dunia tertuju ke BMX Banyuwangi, karena hasilnya akan jadi persiapan di ajang Jepang 2020. Event ini juga menjadi ajang untuk mencari poin dan membaca kekuatan lawan," katanya.

4. Diharapkan bisa menguatkan ekonomi masyarakat

Pebalap kategori men elite sedang berlaga di Sirkuit internasional BMX Muncar Banyuwangi, Sabtu (26/10). IDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Lebih lanjut, ajang ini juga menjadi kebanggaan bagi para pebalap untuk memanfaatkan momentum bersaing dan belajar. Bila dulu atlet daerah harus belajar hingga ke luar negeri, saat ini atlet luar negeri yang datang untuk belajar.

"Kalau dulu orang daerah belajar ke luar, sekarang orang luar negeri datang belajar ke sini, jadi cukup di rumah, belajar di negara sendiri," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, event Banyuwangi BMX Internasional merupakan salah satu event dari 119 yang digelar tahun ini. Ada sejumlah event olahraga lain yang sudah diakui oleh UCI seperti Internasional tour de Banyuwagi Ijen.

"Bagi kami ini bukan hanya soal destinasi, sport bagian dari pengembangan pariwisata, ke depan kita gelar lagi, karena bagian penting pengembangan ekonomi nasional," katanya.

Baca Juga: 19 Bulan Cidera, Juara Dunia BMX Caroline Ikut Berlaga di Banyuwangi

Berita Terkini Lainnya