I-Trolley, Keranjang Belanja di Tengah Pandemik COVID-19

Dapat mengikuti pengguna saat belanja

Surabaya, IDN Times - Mahasiswa Departemen Desain Produk (Despro) Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Muhammad Rumi Latif Abdullah membuat gagasan desain keranjang dorong atau troli belanja. Inovasi yang diberi nama I-Trolley ini bermula dari fenomena di supermarket yang makin ramai di masa pandemik COVID-19.

Rumi-panggilan karibnya-- mengatakan, dalam kondisi new normal atau normal baru  supermarket perlu mewaspadai penularan COVID-19 lewat troli. Dia pun menggagas sebuah troli yang memiliki potensi lebih untuk membuat sistem belanja yang aman dan baik di masa pandemi ini.

“Karena troli yang ada sekarang masih hanya terbatas sebagai produk pengangkut barang,” ujarnya, Senin (28/6/2021).

1. I-Trolley bisa digunakan tanpa kontak fisik

I-Trolley, Keranjang Belanja di Tengah Pandemik COVID-19I Trolley temuan Mahasiswa ITS. Dok. Humas ITS

Desain I-Trolley yang dirancang Rumi ini nantinya dalam kondisi nyata dapat berjalan mengikuti pengguna tanpa adanya kontak fisik. Sehingga disedikan beberapa fitur pendukung untuk memudahkan pengguna mulai dari Internet of Things (IoT) integration system, interchangeable bucket dan stackable.

"Fitur ini yang menjadikan I-Trolley bukan hanya sebagai produk fisik, melainkan sebuah sistem produk,” katanya.

Mahasiswa kelahiran Nganjuk ini mengungkapkan, sistem kerja dari I-Trolley inilah yang menjadi kunci utama keunggulan dan pembeda dari inovasi lain. I-Trolley ini dirancang dengan berbasiskan IoT pada ruang yang terbatas yakni supermarket.

"Sehingga I-Trolley harus dikoneksikan dengan smartphone pengguna menggunakan barcode," jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa ITS Bikin Game dengan AR Biar Siswa Suka Pelajaran Sejarah

2. I-Trolley dapat menyesuaikan kebutuan pembeli

I-Trolley, Keranjang Belanja di Tengah Pandemik COVID-19I Trolley temuan Mahasiswa ITS. Dok. Humas ITS

Nantinya, sistem akan langsung membaca dan mengirimkan data ke pusat untuk disimpan menjadi data mentah yang di dalamnya berisi tracking dari alur troli. “Tracking ini yang nantinya dapat diolah sebagai evaluasi bagi supermarket,” tuturnya.

I-Trolley juga dilengkapi dengan bucket yang bersifat interchangeable. Sehingga pengguna akan dapat menyesuaikan ukuran bak sesuai kebutuhan mereka saat berbelannja di supermarket. “Komponen ini menjadikan I-Trolley sebagai produk yang menyuguhkan kemudahan,” ucap Rumi.

3. Inovasi antarkan Rumi juara

I-Trolley, Keranjang Belanja di Tengah Pandemik COVID-19Mahasiswa Departemen Desain Produk (Despro) Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Muhammad Rumi Latif Abdullah. Dok. ITS

Menariknya, I-Trolley buatannya ini dapat ditumpuk satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan area supermarket yang terbatas untuk menyimpan sebuah troli. Sehingga ruang penyimpanan juga menjadi prioritas dalam perancangan produk I-Trolley.

Kerja keras Rumi selama dua minggu tersebut telah berhasil membuahkan prestasi yang membanggakan. Inovasi yang berjudul I-Trolley: Smart Integrated Trolley telah sukses mengantarkannya sebagai juara pertama pada International Design Competition for Health Protocol Supporting Products 2021 yang digelar oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Mei lalu.

"Saya berharap dengan ide-ide yang saya buat bisa membawa nama Desain Produk Industri ITS ke tingkat nasional maupun internasional,” pungkas Rumi.

Baca Juga: Include, Alat Deteksi Pelanggar Prokes Karya Mahasiswa ITS

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya