TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times
© 2024 idntimes.com by IDN Media
Home Science Discovery

IMAN, Robot Karya Mahasiswa ITS yang Bisa Hancurkan Sampah di Lautan

Sampah plastik di laut jadi PR besar Indonesia

Tampilan prototipe IMAN, robot penghancur sampah plastik di lautan karya mahasiswa ITS. (dok. ITS)
Verified
Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan robot otomatis yang bisa menghancurkan sampah plastik di lautan. Selain mengatasi sampah di perairan Indonesia, robot ini juga ramah lingkungan karena bergerak dengan bahan bakar tenaga surya.

1. Inovasi berawal dari masalah sampah plastik di lautan Indonesia

Tim mahasiswa ITS pencipta konsep robot penghancur sampah di lautan, IMAN. (dok. ITS)

Robot otomatis ini dinamai Integrated Machinery Plastic Waste Cleanser (IMAN) dengan menggunakan teknologi superfluid dan internet of things (IoT). Ketua tim, Farhan Fadlurrahman Sutrisno menjelaskan bahwa inovasi mereka ini berawal dari kegelisahan banyaknya sampah di perairan Indonesia.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa sepanjang 2020 terdapat sekitar setengah juta ton sampah plastik di laut Indonesia. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai kontributor sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

"IMAN dapat memudahkan dekomposisi sampah plastik tanpa harus dikumpulkan dan dipindahkan ke suatu tempat,” ujar Farhan, Sabtu (1/1/2021).

Baca Juga: 500 Kg Sampah Plastik Diangkut Relawan dari Kali Porong

2. Robot IMAN bisa menemukan sampah plastik dan menyedotnya

Tampilan prototipe IMAN, robot penghancur sampah plastik di lautan karya mahasiswa ITS. (dok. ITS)

Farhan menjelaskan, Iman bekerja menggunakan camera processing untuk mencari dan mengidentifikasi sampah-sampah di lautan. Ketika IMAN menemukan sampah plastik, mulut robot akan terbuka secara otomatis dan sampah akan dibawa masuk oleh conveyor robot untuk diproses lebih lanjut.

“Pada conveyor terdapat penyaring, sehingga air tidak turut serta masuk ke dalam robot,” jelas Farhan.

Di dalam conveyor IMAN, sampah dimasukkan ke dalam tabung khusus dan didekomposisi memanfaatkan fluida superkritis hidrogen oksida (H2O). Proses tersebut dilakukan dalam suhu 373 derajat celcius dan tekanan 22 Mega Pascal, sehingga sampah plastik akan langsung terdekomposisi saat dialiri fluida superkritis H2O.

“Beberapa sampah plastik akan meninggalkan residu, namun dapat digunakan kembali sebagai plastik daur ulang,” terang mahasiswa angkatan 2020 ini.

Baca Juga: Catatan Mikroplastik 2021, Sudah Cemari Rantai Makanan Manusia

Topik:
Update me
Inspire Me
Sampah
institute teknologi sepuluh nopember
Berita Terkini Lainnya

Peneliti UNAIR Temukan Formula Pembuatan Kornea Artifisial

Buah Kepel di Banyuwangi, Langka dan Pengantin Baru Dilarang Makan

Sosok Eugene Dubois, Peneliti Homo Wajakensis di Tulungagung

Tulungagung Dapat Hibah Replika Tengkorak Fosil Homo Wajakensis 

5 Tips Mitigasi Gempa Pada Anak Sekolah ala Jepang

10 Fakta Menarik Kucing Busok, Kucing Endemik Pulau Raas Madura  

STP Otomotif ITS, Kembangkan Kendaraan Listrik Tanpa Awak

Pakar Kimia ITS: Gas Air Mata Kedaluwarsa Bisa Makin Mematikan 

Kreatif, SMK di Malang Lahirkan Kendaraan Listrik 

Dosen Unesa Kenalkan Aplikasi Arsip Digital ke SMK Surabaya