Mengenal Sesar Kendeng, Patahan yang Pernah Picu Gempa di Surabaya
Gempa terjadi pada 1867 dan merusak gereja di Morokrembangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pada Sabtu, (3/7/2021) terjadi gempa dengan magnitudo 3 di Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Meski tak dirasakan, peristiwa ini menjadi pertanda yang harus diwaspadai.
"Jadi kemarin terjadi gempa di Ngimbang (Lamongan) itu tanda Sesar Kendeng aktif," ujar pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Dr. Ir. Amien Widodo saat dihubungi, Senin (6/6/2021).
Lantas apa sebenarnya sesar atau patahan kendeng ini?
1. Sesar ini melintang dari Surabaya hingga Madiun bagian utara
Sesar Kendeng ini terdiri dari kumpulan sesar-sesar naik dan lipatan-lipatan yang dapat diamati dari adanya anomali Bouguer di daerah ini. Khusus di Jatim, sesar Kendeng sendiri melewati Surabaya, Sidoarjo utara, Mojokerto utara, Jombang utara, Madiun utara sampai Cepu.
"Berarti di tengah-tengah. Memanjang di bagian tengah. Arahnya barat timur. Karena dia aktif, dia bergerak. Sehingga muncul gempa-gempa kecil itu," papar Amien.
Sesar Kendeng, menurut dia, dibagi menjadi beberapa segmen. Amien menyebut ada empat potongan, yakni Sesar Waru, Sesar Surabaya, Sesar Jombang yang melewati Ngimbang Lamongan, kemudian Sesar Cepu.
"Ada gempa-gempa dangkal berukuran kecil dan sedang dengan magnitudo 4-5 yang terjadi di sepanjang zona sesar ini dalam beberapa tahun terakhir. Bisa dicek di BMKG," ia menambahkan.
Baca Juga: Gempa Blitar Dimutakhirkan Jadi M 5,9, Terjadi 2 Kali Gempa Susulan
Baca Juga: Sesar Kendeng Membentang Rembang-Surabaya, BMKG Tambah 13 Seismograf