TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa UMM Rancang Smart Pond untuk Budidaya Lobster

Mengondisikan kolam budidaya sesuai dengan habitat asli

Dua mahasiswa UMM menunjukkan desain alat untuk optimalisasi budidaya lobster. Dok/Humas UMM

Malang, IDN Times - Budidaya lobster memiliki peluang yang besar di wilayah Indonesia. Tak hanya yang sudah dewasa, bayi lobster pun banyak diburu oleh masyarakat. Namun, sampai saat ini budidaya lobster masih jarang dilakukan. Masyarakat masih mengandalkan hasil alam dalam memperoleh hewan laut satu ini. Tim mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) merancang alat optimalisasi budidaya lobster air laut bernama Smart Pond.

Baca Juga: Mahasiswa UB Ciptakan Aplikasi Bantu Petani, Ada 4 Fitur Pendukung

1. Untuk atasi beberapa masalah budidaya

Kelompok mahasiswa pembuat inovasi Smart Pond untuk optimalisasi budidaya lobster. Dok/Humas UMM

Dhia Balqis salah satu perwakilan tim menjelaskan bahwa permasalahan utama dalam budidaya lobster di Indonesia adalah masalah marikultur. Sebut saja pemanfaatan potensi lahan perikanan budidaya yang belum optimal. Selain itu juga sistem produksi dan tracebility pembudidayaan lobster belum ditangani dengan baik.
 
"Menurut kami, di kawasan budidaya lobster kurang tersedia infrastruktur yang mendukung. Beberapa permasalahan itu memicu adanya masalah baru seperti penjualan benih lobster secara ilegal dan korupsi terhadap penjualan maupun pembelian lobster," terangnya Senin (5/7/2021).

2. Sistem kerja menyesuaikan parameter air

Ilustrasi Lobster (IDN Times/Vanny El Rahman)

Lebih jauh, mengenai cara kerja Smart Pond, Dhia menjelaskan bahwa alat tersebut dapat mengondisikan kolam budidaya sesuai dengan habitat asli lobster di laut. Ketika dipasang, alat ini secara otomatis akan menyesuaikan indikator atau parameter kolam seperti di air laut.

"Misalkan kolam memiliki pH 9 sementara lobster membutuhkan pH 7-8. Hal itu akan langsung diatur secara otomatis oleh alat tersebut. Selama dua setengah bulan perancangan alat ini, tim kami telah sampai pada perakitan sensor dan pemrograman Smart Pond," kata Dhia.

3. Tembus pendanaan PKM

uncommoncribbean.com

Keberhasilan Dhia bersama dengan empat orang lainnya membuat alat tersebut mendapat apresiasi luar biasa. Alat yang mereka buat tersebut mendapat pendanaan dari dari program PKM pada Mei lalu. Dalam perancangan Smart Pond, Dhia ditemani oleh empat anggota lainnya yaitu Zidni Ilman Nafian, Fia Sulis Setiani, Doliansyah, dan Andre Juan Pradipa. Saat ini mereka sedang menyelesaikan prototype dari Smart Pond. Kedepannya timnya berharap alat ini dapat membantu permasalahan dan kendala dalam meningkatkan budidaya lobster air laut.

"Saya juga ingin agar nantinya inovasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat serta dapat mendongkrak perekonomian negara," sambungnya.

Baca Juga: Mahasiswa ITS Temukan Solusi Kurangi Limbah Baterai 

Berita Terkini Lainnya