Atasi Masalah Pakan Ternak, Profesor UMM Bikin Produk Bioteknologi
Bisa jadi antiinfeksi untuk hewan ternak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Dalam sebuah usaha peternakan, pakan merupakan hal terpenting. Limbah pertanian yang biasa digunakan sebagai sumber utama pakan ternak belum sepenuhnya menjamin nutrisi dan kecernaan yang tinggi. Sebab, terdapat residu pestisida yang tidak menjamin keamanan pangan dari hasil peternakan.
Hal itu dinilai cukup membahayakan apabila dilakukan secara terus menerus. Atas dasar itu, Guru Besar bidang nutrisi dan ternak organik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof. Dr. Ir. Indah Prihartini. MP, melakukan penelitian.
1. Terdapat residu berbahaya dari limbah pertanian
Dari hasil penelitian yang dilakukannya, Indah mencatat bahwa terdapat 12 residu organoklorin paling berbahaya pada hasil peternakan. Tidak hanya itu, ia juga menemukan bakteri yang dapat mendegradasikan senyawa kompleks, bahkan juga senyawa berbahaya.
Menindaklanjuti riset tersebut, Indah membuat produk bioteknologi. Ia berinovasi dalam produk Biofarm 5+1, yang dapat menjawab permasalahan pakan hewan ternak.
“Jadi dalam satu kemasan Biofarm terdapat lima manfaat sekaligus, yaitu sebagai bionutrisi, imunobiotik, biofermentasi, probiotik dan prebiotik,” paparnya, Jumat (14/2).
Baca Juga: Dosen UMM Kembangkan Tanam Sayur dan Ternak Ikan di Lahan Sempit
Baca Juga: Mahasiswa UMM Buat Sistem Pintar Pendeteksi Kebakaran Hutan