Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Usai Viral, Turis Asing Kencing di Bromo Minta Maaf 

Unggahan permintaan maaf akun milik turis asing yang kencing di Bromo. Dok/istimewa

Malang, IDN Times - Turis asing yang melakukan aksi buang air kecil ke arah kawah Gunung Bromo akhirnya minta maaf. Melalui akun instagram @hometown.earth, turis tersebut menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya itu kepada warga Indonesia, khususnya masyarakat Tengger, Rabu (14/9/2022). 

1. Akui sebagai tindakan bodoh

Unggahan permintaan maaf turis yang kencing di Bromo. Dok/istimewa

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menulis bahwa apa yang dilakukan pada video yang viral tersebut adalah tindakan bodoh. Ia menyadari setelah video yang diunggah tersebut kemudian viral dan mendapat respons negatif dari netizen khususnya warga Indonesia. 

"Apa yang terjadi itu adalah sebuah kebodohan. Kami tidak terfikir soal budaya, sejarah dan sisi spiritual dari Gunung Bromo. Buang air kecil di Gunung Bromo adalah sesuatu yang tidak dapat ditoleransi dan 100 persen memahami kemarahan kalian," tulisnya. 

2. Malu dengan tindakan tersebut

Tangkapan gambar aksi seorang turis asing buang air kecil di kawah bromo. Facebook/Probolinggo

Tak hanya sampai disitu, pemilik akun juga melanjutkan bahwa sebenarnya ia datang ke Indonesia untuk menikmati keindahan alam. Juga karena Indonesia memiliki banyak budaya yang membuatnya menjadi indah. 


"Kami merasa sangat malu dan meminta maaf telah menyinggung kepercayaan anda, budaya serta tempat suci dengan cara yang memalukan," imbuhnya. 

3. Akui karena kurang pengetahuan

Potret Gunung Bromo (unsplash.com/@tricell1991)
Potret Gunung Bromo (unsplash.com/@tricell1991)

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun juga menuliskan bahwa apa yang terjadi dalam video murni karena ketidaktahuan mereka. Untuk itu, dirinya memastikan akan banyak belajar dari kesalahan tersebut agar kejadian serupa tak terulang kembali. 

"Kami akan menjadi apa yang muncul di media ini untuk pembelajaran agar lebih bisa meningkatkan kesadaran tentang budaya setempat," tandasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us