Seorang Warga Madiun Hilang, Rumahnya Terseret Banjir Bandang
Madiun, IDN Times – Tidak hanya melanda Kabupten Magetan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Sabtu sore (15/3/2025) mengakibatkan banjir dan longsor di lima kecamatan. Salah satu kejadian tragis terjadi di Kecamatan Dagangan, seorang warga bernama Wahyudiyono (55) dilaporkan hilang setelah rumahnya jebol dan terseret arus banjir.
1. Banjir dan longsor melanda 5 Kecamatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun melaporkan bahwa bencana ini berdampak di Kecamatan Dagangan, Kare, Wungu, Wonoasri, dan Gemarang. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun, Boby Saktia Putra Lubis, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk menangani situasi darurat ini.
"Kami masih terus melakukan pendataan dan evakuasi di lokasi terdampak. Saat ini, pencarian terhadap korban hanyut masih berlangsung," ujar Boby.
Di Kecamatan Dagangan, banjir yang meluap dari sungai menyebabkan beberapa bangunan di tepiannya roboh. Sementara itu, longsor di Kecamatan Kare menutup sebagian Jalan Raya Kare-Dungus di Jurang Dengkeng, menghambat akses warga. Banjir juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Wungu dan Wonoasri, dengan ketinggian air mencapai 80 cm.
2. Satu warga hilang terseret banjir
Kejadian paling memprihatinkan terjadi di Kecamatan Dagangan, di mana sebuah rumah di pinggir sungai ambruk akibat arus deras. Wahyudiyono, penghuni rumah tersebut, diduga ikut terbawa arus dan hingga kini belum ditemukan.
"Tim saat ini tengah mengupayakan pencarian terhadap korban yang diduga hanyut saat rumahnya amblas diterjang derasnya arus banjir," kata Boby.
3. Korban belum ditemukan
BPBD bersama relawan terus berupaya mencari korban, dibantu oleh aparat keamanan dan warga setempat. Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih berlangsung dan laporan dari lapangan terus diperbarui.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan di wilayah Madiun masih tinggi. Pihak berwenang juga meminta warga yang tinggal di dekat aliran sungai untuk segera mengungsi jika kondisi air kembali meningkat.
