Malang, IDN Times - Rektorat Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang mengkonfirmasi jika Krisnael Murri (23) asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Unitri Malang.
Pihak kampus juga sudah mendapatkan kabar kalau Krisnael tewas dibunuh di Jalan Karya Wiguna Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Unitri Malang menyampaikan duka mendalam untuk keluarga Krisnael.
Rektor Unitri Malang, Eko Handayanto mengungkapkan jika Krinael Murri adalah mahasiswa Program Studi Agribisnis di Unitri Malang. Ia terdaftar sebagai mahasiswa di sana sejak 2018. Sebelumnya ia tercatat masih aktif sebagai mahasiswa dan tengah menyelesaikan skripsi.
"Korban ini merupakan mahasiswa kami dari Unitri. Korban sebelum meninggal masih aktif di kampus karena tengah menyelesaikan skripsi," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (28/06/2023).
Pihak kampus mengetahui jika Krisnael jadi korban pengeroyokan hingga meninggal pada Minggu (25/06/2023) pagi. Pihak kampus juga mengecam tindakan para pelaku yang menganiaya mahasiswanya hingga kehilangan nyawa.
Eko menjelaskan jika pesta kelulusan yang diikuti korban dan pelaku di salah satu kafe di Tegalgondo bukanlah kegiatan resmi kampus. Mereka juga belum bisa mengkonfirmasi apakah para pelaku penganiayaan adalah mahasiswa Unitri Malang juga atau bukan. Pihak kampus kini juga melakukan penyelidikan tersendiri apakah siapa identitas para pelaku sebenarnya.
"Kami sendiri belum tahu siapa pelakunya. Pihak Unitri kini juga berusaha mencari informasi terkait itu (identitas pelaku), apakah dalam kasus tersebut ada keterlibatan dari mahasiswa Unitri atau tidak," ucapnya.
Unitri Malang menegaskan akan memberikan sanksi tegas apabila para pelaku ternyata adalah mahasiswa mereka juga. Pasalnya tindakan mereka telah membuat seseorang meninggal dunia.
Eko menjelaskan jika saat ini kasus pembunuhan Krisnael Murri telah ditangani oleh Satreskrim Polres Malang. Mereka berharap para pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.
Pihak Unitri Malang juga menyatakan siap membantu Satreskrim Polres Malang dalam penyelidikan. Mereka juga siap seandainya sewaktu-waktu dipanggil untuk memberi keterangan pada pihak kepolisian.
"Dari Kampus Unitri Malang berharap pihak berwajib segera mengetahui dan menemukan pelakunya. Kita juga siap membantu proses penyelidikan dalam kasus ini," pungkasnya.