Patung Buddha berdiri setinggi 12,3 meter di Tunjungan Plaza cetak MURI. (IDN Times/Khusnul Hasana)
Ia menjelaskan, pada Vesak Festival 2023 ini, YBA mengambil tema Harmony in the Middle Way dengan konsep dasarnya yakni moderasi beragama. Melalui festival tersebut ia ingin mengenalkan nilai-nilai Buddhist ke khalayak.
"Jadi harapannya dengan diadakan acara ini kami bisa menunjukkan meskipun kita berbeda-beda tapi kita bisa hidup indah bersama di dalam perbedaan tersebut," terangnya.
Ia menyebut, selain Buddha berdiri YBA juga menghadirkan tiga patung Buddha lainnya, takni Buddha bayi dan Buddha tidur. Tiga patung tersebut memperingati tiga peristiwa besar dalam Waisak yakni lahirnya Buddha, mencapai titik pencerahan dan meninggalnya Buddha.
"Jadi yang lahir ada di depan, patung yang mandi Buddha tadi. Yang mencapai pencerahan (rupang Buddha) berdiri dan meninggalnya (patung Buddha) tidur ini," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi yang hadir dalam acara tersebut mengatakan turut mendukung pemuda dan pemudi Buddhis untuk menggaungkan toleransi di Kota Surabaya. Diharapkan bukan hanya pemuda Buddhis saja yang seperti ini, namun juga pemuda dari berbagai agama.
"Saya berharap YBA bisa bergerak. Ada pemuda Islam, remaja masjid, pemuda Kristen, remaja gereja, akan melakukan gerakan-gerakan. Ini luar biasa karena kalau pemuda satu bergerak, dunia bisa berubah. Saya berharap pemyda terus bergerak untuk toleransi," tandasnya.