Nyamuk Wolbachia Tidak Disebar di Surabaya

Surabaya, IDN Times - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) akan menyebar nyamuk wolbachia di beberapa kota di Indonesia. Kota Surabaya bukan daerah yang dipilih sebagai pilot project. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, sampai saat ini Kota Pahlawan bukan wilayah yang dipilih sebagai pilot project.
"Sampai saat ini Kota Surabaya bukan wilayah yang di pilih untuk dilakukan intervensi/ pilot project dari Kementerian Kesehatan RI untuk pengembangan dari metode penyebaran nyamuk dengan Wolbachia ini," ujar Nanik kepada IDN Times, Rabu (29/11/2023).
Kemenkes hanya memilih empat kota di Indonesia. Empat kota tersebut yakni Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.
"Teknologi penggunaan bakteri Wolbachia pada nyamuk merupakan metode baru yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2022 yang diimplementasikan melalui pilot project di Kota Semarang, dan selanjutnya akan dilakukan di 4 Kota lain seperti Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang," jelas Nanik.
Seperti diketahui, Kemenkes RI telah menyebar nyamuk wolbachia di lima kota di Indonesia, yakni Kota Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang. Penyebaran nyamuk tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue.
Penyebaran teknologi nyamuk wolbachia dilakukan untuk menanggulangi kasus demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes egepty . Nyamuk wolbachia diharapkan mampu melumpuhkan nyamuk Aedes aegypti.
Wolbachia sendiri adalah adalah bakteri yang secara alami ada pada 50 persen spesies serangga, termasuk lalat buah, ngengat, capung, kupu-kupu, dan beberapa jenis nyamuk (salah satunya adalah Aedes albopictus). Wolbachia tidak bisa bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan inangnya.
Dilansir World Mosquito Program, ketika nyamuk Aedes aegypti membawa Wolbachia, bakteri tersebut akan bersaing dengan virus demam berdarah dengue (DBD), Zika, chikungunya, dan demam kuning. Wolbachia akan mempersulit virus berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, memperkecil kemungkinan virus menyebar dari orang ke orang.
Wolbachia aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Selain itu, tidak melibatkan modifikasi atau rekayasa genetik, karena materi genetik nyamuk tidak diubah. Bandingkan dengan metode lain untuk memberantas demam berdarah dengue, seperti fogging. Asap fogging bisa membunuh semua serangga, termasuk kupu-kupu, ulat bulu, lebah madu, kunang-kunang, bahkan cacing tanah!