Kota Batu Siapkan Shuttle Bus Wisata Senilai Rp10 Miliar
Batu, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu berencana menyediakan shuttle bus untuk wisatawan yang tengah melancong ke Kota Batu. Shuttle Bus ini ternyata awalnya diinisiasi oleh Polres Batu. Rencana ini juga perlu belasan miliar rupiah untuk penyediaan armada bus.
1. Kapolres Batu bilang butuh 5-6 bus yang nilainya sekitar Rp10 miliar
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata menyampaikan jika ia susah berkomunikasi dengan Wali Kota Batu untuk merealisasikan shuttle bus untuk wisatawan di Kota Batu. Shuttle Bus ini merupakan jenis lower bus berkapasitas 48 orang yang biasa digunakan di bandara. Bus ini nantinya akan mempermudah wisatawan yang ingin datang ke berbagai lokasi wisata di Kota Batu.
Ia menyampaikan jika harga untuk 1 unit shuttle bus mencapai Rp2 miliar, sehingga dibutuhkan setidaknya Rp10 miliar untuk 5 unit shuttle bus dan Rp12 miliar untuk 6 unit shuttle bus. Kemudian akan dibangun rest area di kawasan Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu atau di daerah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
"Jadi nanti bus dari luar kota berhenti di rest area di Desa Pendem atau Karangploso, kemudian dari sana dijemput shuttle bus ke wilayah Kota Batu. Rutenya di tempat-tempat keramaian untuk memudahkan ke daerah wisata dan memecah kemacetan," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (20/3/2025).
2. Dana pengadaan shuttle bus akan diusahakan dari CSR
Andi menjelaskan jika untuk dana pengadaan shuttle bus yang mencapai belasan miliar akan menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya banyak perusahaan di Kota Batu, sehingga tidak akan sulit untuk mendapatkan dana CSR tersebut.
"Kita akan simulasi dulu, untuk uji coba ini (dana) mandiri. Setelah itu kami CSR, kalau berhasil dan penggunanya banyak, kami secara parrarel menghitung," ujarnya.
3. Uji coba shuttle bus akan dilakukan setelah lebaran
Andi menyampaikan jika rencana shuttle bus bukanlah hanya wacana saja, pasalnya uji coba shuttle bus akan dilakukan pada 2-7 April 2025. Uji coba ini akan mengoperasionalkan satu angkutan saja untuk mengukur efektivitas terhadap lalu lintas di Kota Batu dan minat masyarakat, khusus wisatawan dalam memanfaatkan moda angkutan tersebut.
"Untuk uji coba rute uji coba akan diproyeksikan menjangkau lokasi-lokasi seperti restoran, rumah makan, hotel, toko oleh-oleh, dan destinasi pariwisata. Kemudian penentuan jam operasional ini kami coba rumuskan lebih lanjut karena setiap wahana berbeda jam bukanya," tandasnya.
Kemudian mereka juga masih harus memetakan mana saja destinasi pariwisata yang memiliki jumlah kunjungan terbanyak atau paling diminati para wisatawan.
