Surabaya, IDN Times - Satu orang jemaah haji asal Malang, Sukardi hingga kini masih hilang di Arab Saudi saat pelaksanaan haji tahun 2025. Selama kurang lebih enam bulan lebih, kini pemerintah melalui Kementrian Gama (Kemanag) mulai kembali melakukan pencarian dengan mengumpulkan DNA keluarga jemaah.
Setidaknya ada sekitar tiga orang jemaah asal Indonesia yang hilang pada pelaksanaan haji 2025 dan hingga kini belum ketemu. Dua jemaah lainnya asal Palembang dan Banjarmasin.
Tes DNA dilakukan secara serentak pada Selasa (17/12/2025). Tes DNA bagi keluarga Sukardi dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) oleh tim Bidlab DNA Rolabdokkes Pusdokkes Mabes Polri.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, serta Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Malang.
Kasubdit Transportasi dan Perlindungan Jemaah Haji Reguler Ditjen PHU, Sri Darfatihati, menegaskan bahwa Tes DNA ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan kemanusiaan bagi keluarga jemaah. Ia juga menyampaikan bahwa kontrak perlindungan asuransi jemaah haji masih berlaku hingga Februari 2026.
“Pelaksanaan Tes DNA ini merupakan amanat Menteri Agama agar jemaah yang dinyatakan hilang segera mendapatkan kejelasan. Upaya ini dilakukan dengan mencocokkan spesimen keluarga dengan sejumlah jenazah di Arab Saudi yang hingga kini belum teridentifikasi,” ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Haji dan Umrah Kabupaten Malang, Abdul Salam yang mendampingi langsung keluarga jemaah, menyampaikan bahwa seluruh ikhtiar pencarian terhadap Sukardi telah dilakukan secara maksimal sejak dinyatakan hilang di Makkah pada 29 Mei 2025.
“Jemaah telah sah menunaikan ibadah haji karena telah dibadalkan. Proses pencarian dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Perlindungan Jemaah (Linjam) sejak puncak haji hingga seluruh jemaah kembali ke Tanah Air. Alhamdulillah, hari ini Tes DNA kepada ahli waris dapat dilaksanakan sebagai upaya lanjutan untuk memperoleh kejelasan,” ujarnya.
Amin Nuruddin (29), anak ketiga Sukardi, hadir langsung di AHES untuk mengikuti Tes DNA dengan metode dental melalui pemeriksaan mulut dan gigi. Ia berharap agar proses ini dapat memberikan kepastian bagi keluarganya. “Kami mohon doa yang terbaik untuk ayahanda,” pungkasnya.
