Lamongan, IDN Times- Seorang petani asal Desa Maduran RT 01,RW.01, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan tewas mengenaskan. Ia tersengat aliran listrik di sawah, Selasa (4/12). Kejadian yang menimpa Sukardi (50) itu, bermula ketika korban sedang bekerja di sawah.
Namun nahas, saat korban berniat menghalau hama burung yang memakan sebagain padinya, alat semprot yang ia bawa tersangkut sebuah kabel dan membuatnya tersengat.
Kabag Humas Polres Lamongan, Kompol Harmuji membenarkan kejadian ini. Korban menurutnya tewas saat bagian kawat kabel listrik yang masih menyala itu mengenai bagian kepala. Seketika, korban jatuh tersungkur di tanah dan tewas.
"Korban menyemprotkan obat sambil tangannya diayunkan untuk menghalau burung yang memakan padi di sawah tanpa sadar diatas korban terdapat kawat aliran setrum," kata Harmuji, Rabu (5/12).
Sepakat (20), salah satu warga setempat yang mengetahui peristiwa nahas itu mengatakan bahwa Sukardi berada di sawah sejak pagi buta itu untuk menyemprotkan obat tanaman. Menurut dia, korban memang sempat menghalau burung pemakan padi di lahannya.
Sepakat menduga bahwa korban tidak sadar jika aliran listrik yang berada di atas kepalanya masih menyala. Sumber aliran listrik sediri diketahui berasal dari mesin genset yang belum dimatikan oleh pemiliknya.
Melihat kejadian itu, Harmuji mengatakan bahwa Sepakat panik dan tidak berani mendekati korban yang saat kejadian berlangsung masih dialiri listrik disekujur tubuhnya. Ia kemudian memanggil dan menyampaikan perihal itu ke keluarga korban. Selanjutnya beberapa sanak keluarga dan tetangga korban berlarian menuju ke sawah.
Polisi yang mendapatkan laporan langsung meluncur ke TKP, dan mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya kawat kabel, mesin genset dan alat semprot milik korban. Hasil visum yang dilakukan petugas medis bahwa korban mamang benar tersengat aliran listrik pada pukul 06.00 WIB.
"Selanjutnya saudara Supakat dan menghubungi kepala Desa untuk memberitahukan adanya salah satu masyarakat meninggal dunia di sawah akibat kena setrum tikus, kemudian yang selanjutnya kepala desa menghubungi Polsek Maduran," kata Harmuji.