Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dinas Kesehatan Tulungagung Temukan Bakteri Penyebab Keracunan Massal

WhatsApp Image 2025-06-20 at 16.29.47 (1).jpeg
Sampel makanan yang diamankan petugas. IDN Times/Bramanta Pamungkas
Intinya sih...
  • Makanan tercemar bakteri Salmonella sp. dan Enterobacter
  • Bakteri muncul karena faktor lingkungan, bukan dari tukang masak
  • Penyedia makanan PMT perlu memperhatikan kebersihan lingkungan

Tulungagung, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung merampungkan proses penelitian terhadap keracunan massal yang terjadi di Desa Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol. Sebanyak 58 warga desa tersebut dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap Program Makanan Tambahan (PMT) berupa nasi soto ayam, yang dibagikan dalam kegiatan Posyandu. Mereka mengeluhkan mual, pusing serta diare usai mengkonsumsi PMT tersebut.

1. Makanan yang dibagikan tercemar bakteri

WhatsApp Image 2025-07-01 at 16.19.08.jpeg
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Desi Lusiana Wardani. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Desi Lusiana Wardani mengatakan sampel makanan yang dibagikan tersebut telah dilakukan pemeriksaan di laboratorium milik RSUD dr Iskak Tulungagung dan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Surabaya. Hasilnya mereka menemukan makanan yang dikemas dalam mika plastik ini tercemar bakteri Salmonella sp. dan Enterobacter. "Semua makanan terkontaminasi bakteri tersebut kecuali bihun," ujarnya, Selasa (01/07/2025).

2. Bakteri muncul diduga karena faktor lingkungan

WhatsApp Image 2025-06-19 at 14.09.05.jpeg
Sampel makanan yang diamankan petugas. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Petugas berupaya melakukan penelusuran untuk mengetahui asal muasal bakteri tersebut muncul. Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap penyedia makanan ini. Hasilnya tidak ditemukan adanya bakteri pada tukang masak di jasa penyedia makanan tersebut. Mereka menduga bakteri ini muncul karena faktor lingkungan. "Kami menduga faktor kebersihan lingkungan menjadi penyebab terkontaminasinya makanan ini, karena yang masak tidak ditemukan adanya bakteri patogen," terangnya.

3. Penyedia makanan PMT diharap memperhatikan kebersihan lingkungan

WhatsApp Image 2025-06-20 at 16.29.47.jpeg
Sampel makanan yang diamankan petugas. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Pasca kejadian ini, pihak Dinas Kesehatan akan melakukan evaluasi terhadap pemberian PMT dalam kegiatan Posyandu. Mereka meminta penyedia jasa layanan PMT untuk selalu memperhatikan kebersihan lingkungan saat proses pembuatan. Menu yang disajikan juga harus memenuhi kebutuhan gizi yang telah ditetapkan. Anggaran untuk penyediaan PMT ini diambilkan dari desa. "Jadi yang menyediakan dari pihak desa, tapi kami sudah memberikan contoh menu yang sesuai dengan takaran gizi yang dibutuhkan," pungkasnya.

Peristiwa keracunan ini terjadi pada Selasa (16/06/2025). Sebelumnya korban menyantap makanan PMT yang dibagikan dalam acara Posyandu pada Senin (15/06/2025). Setelah mengkonsumsi makanan tersebut mereka mulai merasakan mual, pusing dan diare keesokan harinya. Dari 68 warga yang menyantap makanan PMT ini, sebanyak 58 diantaranya mengalami keracunan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us