Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bentuk Tim Independen COVID-19, Pemkot Surabaya Awasi Tahapan Pilkada

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan tim independen yang akan melakukan assesment atau peniliaian pada tiap tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya. Tim ini akan menilai potensi penularan COVID-19 di tiap tahapan tersebut untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan perizinan kegiatan.

1. Pemkot bentuk tim independen untuk penilaian potensi penularan COVID-19

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pelaksana Tugas Kepala Bakesbang Pol Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan bahwa pembentukan tim assesment ini sudah dibahas dalam rapat pada 15 September 2020. Rapat tersebut dihadiri berbagai pihak, mulai KPU Surabaya, Bawaslu Surabaya, Polrestabes Surabaya, dan ahli epidemiologi. Dari sana mereka pun menyepakati adanya proses penilaian sebelum dilaksanakannya tiap tahapan Pilkada.

“Tim Independen ini nanti akan melakukan assesment atau penilaian risiko penyebaran COVID-19 di setiap kegiatan dalam tahapan-tahapan Pilkada,” ujar Irvan, Selasa (22/9/2020).

2. Tiap kegiatan harus dilaporkan

Ilustrasi Pilkada serentak 2020 (IDN Times/Sukma Shakti)

Dengan adanya tim tersebut, maka bertambah satu proses untuk penyelenggaraan kegiatan pada tahapan pilkada. Nantinya, KPU atau Bawaslu harus mengirimkan surat pemberitahuan sebelum melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan tahapan Pilkada Surabaya kepada Gugus Tugas COVID-19 Surabaya. Kemudian Gugus Tugas akan menindaklanjuti dengan penilaian untuk menentukan apakah kegiatan tersebut bisa dilaksanakan atau tidak.

“Kalau kegiatan tersebut kurang menjaga protokol kesehatan dan berpotensi penularan, maka sangat mungkin kegiatan tersebut dilarang. Begitu pula sebaliknya, jika dalam assesment itu bagus, maka kami persilakan untuk lanjut,” tuturnya.

3. Dua tahapan Pilkada Surabaya dalam waktu dekat

Ilustrasi Pilwali Surabaya 2020 (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam waktu dekat ini, ada dua kegiatan yang berpotensi mengundang massa serta memunculkan kerumunan. Dua tahapan itu adalah penetapan pasangan calon (paslon) pada Rabu (23/9/2020), serta pengundian nomor urut pada Kamis (24/9/2020). Untuk itu, Irvan menegaskan bahwa pihaknya sudah siap melakukan assesment.

“Jadi, terkait dengan pengundian nomor urut paslon, nanti pihak KPU mengirimkan surat kepada kami dan selanjutnya akan dilakukan asesment tempat yang dipilih KPU itu. Namun, kami sarankan untuk mengutamakan daring dan tempat terbuka,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Surabaya ini.

4. Hindari 3C dan perhatikan VDJ

Kepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Irvan menjelaskan, ada 2 hal utama yang mereka perhatikan dalam pencegahan penularan COVID-19. Yang pertama yaitu menghindari 3C, meliputi Closed spaces atau ruang tertutup dengan ventilasi rendah, Crowded place atau tempat yang padat orang atau kerumunan, dan Close contact setting atau kontak dekat seperti percakapan jarak dekat.

Hal kedua adalah harus juga memperhatikan VDJ alias ventilasi, durasi, dan jarak. Semakin faktor VDJ dijaga, maka semakin rendah risiko penyebaran virus COVID-19. Sebaliknya, saat ketiga faktor VDJ kurang, maka risiko penyebarannya sangat tinggi.

“Jadi, hindari 3C dan harus memperhatikan VDJ. Pemilihan tempat untuk pengundian nomor urut paslon juga harus memperhatikan ini,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us