8 Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Masih Tertinggal di Tanah Suci

- Delapan jemaah haji Debarkasi Surabaya tertinggal di Tanah Suci, termasuk yang sakit, melahirkan, dan hilang.
- Jemaah yang sakit karena komorbid seperti paru-paru, jantung, diabetes, dan darah tinggi akan diterbangkan ke Tanah Air setelah sembuh.
- Seluruh biaya jemaah haji yang tertinggal di Tanah Suci akan ditanggung oleh pemerintah, termasuk biaya penerbangan kembali ke Tanah Air.
Surabaya, IDN Times - Jemaah haji kelompok terbang (kloter) terakhir Debarkasi Surabaya telah tiba di Tanah Air, Jumat (11/7/2025). Tetapi, masih ada delapan orang jemaah haji yang tertinggal di Tanah Suci.
Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo mengatakan, delapan jemaah yang tertinggal itu ada yang masih sakit dan dirawat di rumah sakit, ada yang melahirkan dan ada juga yang hilang masih dalam pencarian.
"Ada lima yang sakit, dua karena proses melahirkan suami istri menunggu bayinya, dan satu yang hilang belum," ujar Sugiyo di Asrama Surabaya.
Sugiyo menyebut , jemaah yang sakit, rata-rata karena komorbid. Seperti paru-paru, jantung, diabetes, hingga darah tinggi.
Jemaah haji yang masih sakit akan diterbangkan ke Tanah Air saat mereka sembuh. Sementara jemaah yang melahirkan diminta menunggu satu bulan untuk bisa terbang ke Tanah Air.
Kemudian untuk jemaah haji yang masih hilang, kini masih dalam proses pencarian. Kapan batas waktu pencarian dihentikan, hal itu masih dalam pembahasan.
"Di sana apakah sudah tidak bisa ditemukan kembali, dihentikan pencariannya, nanti di sana (dibahas) bersama dengan pemerintah Arab Saudi," ungkapnya.
Sugiyo menegaskan, seluruh biaya jemaah haji yang masih tertinggal di Tanah Suci akan ditanggung oleh pemerintah. Begitu juga dengan biaya penerbangan kembali ke Tanah Air. "Ditanggung pemerintah, sampai kapan pun," pungkasnya.