Surabaya Mulai PTM 25 Persen

Dilakukan dengan dua shift

Surabaya, IDN Times - Surabaya mulai menjalankan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sebanyak 25 persen dari kapasitas siswa yang ada. PTM 25 Persen untuk SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) ini dimulai secara bertahap sejak Jumat (18/2/2022).

1. PTM 25 persen atas dasar peningkatan kasus COVID-19

Surabaya Mulai PTM 25 PersenSimulasi pembelajaran tatap muka SMP di Surabaya, Senin (7/12/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

PTM 25 persen ini dikarenakan kasus COVID-19 di Surabaya yang mulai meningkat. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa PTM dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

"Iya PTM kita lakukan 25 persen karena COVID-19 meningkat, tapi kita tetap lakukan dengan prokes, percepatan vaksin," ujar Eri, Minggu (20/2/2022).

Eri menuturkan bahwa kebijakan PTM 25 persen ini atas dasar Inmendagri nomor 11 tahun 2022, dimana Surabaya telah memasuki PPKM Level 3. "Apa yang diatur di Inmendagri ya itu yang kita ikuti," tuturnya.

Baca Juga: Orangtua Patut Waspada, Banyak Anak Terpapar Omicron di Surabaya 

2. PTM dibagi menjadi dua sesi

Surabaya Mulai PTM 25 PersenSimulasi pembelajaran tatap muka SMP di Surabaya, Senin (7/12/2020). Dok Humas Pemkot Surabaya

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruf mengatakan bahwa teknis PTM 25 persen ini akan dibagi menjadi dua sesi. 50 persen daring, sementara 50 persen lainnya luring, siswa luring tersebut lah yang akan dibagi menjadi dua sesi.

"50 persen masuk itu dibuat dua shift, 25 persen, 25 persen, terus hybridnya tetap 50 persen, " tuturnya. 

Pemberlakuan PTM 25 persen ini akan dilakukan secara bertahap. Hal tersebut karena pihak sekolah masih harus berkoordinasi dengan orang tua murid. 

"Ini kan harus koordinasi orangtua  termasuk didalamnya kan orangtua mesti izin, nah yang izin itu tetap dizinkan, harapannya nanti kalau ada klaster tertentu tidak ada klaster sekolah," jelas Yusuf.

3. PTM menyesuaikan kondisi sekolah

Surabaya Mulai PTM 25 PersenAntrean siswa SMP di Surabaya yang akan mengikuti swab massal, Rabu (25/11/2020). Dok. Humas Pemkot Surabaya

Meski demikian kata Yusuf, PTM tersebut akan menyesuaikan kondisi sekolah. Jika sekolah memiliki ruang kelas cukup besar maka kapasitas bisa diperbesar. Juga ketika ada siswa yang izin maka, jumlah siswa mengikuti PTM pun bisa ditambah. 

"Dia bisa jadi tidak dua shift, kalau ruang kelas luas bisa juga sekolah menyesuaikan, jadi tidak mutlak itu (25 persen)," terangnya.

Ia menuturkan bahwa PTM 25 persen ini akan menyesuaikan perkembangan COVID-19 di kota Surabaya. Ketika angka COVID-19 mulai membaik maka kapasitas PTM pun akan ditambah. 

"Saya yakin sekolah akan mencari yang terbaik untuk pembelajaran PTM dan perkembangan anak," tutup yusuf.

Baca Juga: Kesembuhan COVID-19 di Surabaya 93,5 Persen, Omicron 86,05 Persen

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya