Orangtua Patut Waspada, Banyak Anak Terpapar Omicron di Surabaya 

Kebanyakan tertular orangtua atau di ruang publik

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, salah satu fenomena kasus COVID-19 varian omicron adalah banyaknya pasien yang masih anak-anak. Untuk itu, Eri pun meminta para orangtua tetap waspada agar tidak menularkan COVID-19 kepada anak-anaknya.

1. Kasus COVID-19 usia anak-anak di Surabaya mencapai 17,39 persen

Orangtua Patut Waspada, Banyak Anak Terpapar Omicron di Surabaya Petugas medis menyiapkan bed penanganan pasien COVID-19 di Surabaya. dok. Kominfo Surabaya.

Eri menuturkan bahwa kasus COVID-19 pada anak-anak yang ada di Kota Surabaya ini kebanyakan berasal dari klaster keluarga. Awalnya, orangtua atau orang dewasa yang ada di keluarga tersebut terinfeksi COVID-19 akibat mobilitas tinggi. Kemudian, virus ini ditularkan kepada anak-anak melalui klaster keluarga.

"Rata-rata anak yang terpapar varian Omicron didominasi usia 5-17 tahun. Kasus Omicron pada anak, sebesar 17,39 persen dari total kasus Omicron yang terkonfirmasi di Kota Surabaya,” ujar Eri, Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: Kesembuhan COVID-19 di Surabaya 93,5 Persen, Omicron 86,05 Persen

2. Anak-anak bisa terpapar di ruang publik

Orangtua Patut Waspada, Banyak Anak Terpapar Omicron di Surabaya Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Aryodamar)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina menambahkan bahwa, selain klaster keluarga, anak-anak juga rentan terpapar COVID-19 dari aktivitas di ruang publik. Apalagi, kepatuhan anak-anak terhadap prokes memang belum bisa semaksimal orang dewasa.

“Kegiatan di tempat umum juga mendominasi kasus omicron pada anak-anak,” tutur Nanik

3. Anak-anak isolasi di HAH dengan didampingi orangtua

Orangtua Patut Waspada, Banyak Anak Terpapar Omicron di Surabaya Petugas medis menyiapkan bed penanganan pasien COVID-19 di Surabaya. dok. Kominfo Surabaya.

Para pasien anak-anak ini kebanyakan diarahkan untuk menjalani isolasi terpusat (isoter) yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yakni di Hotel Asrama Haji (HAH). Pasalnya, anak-anak yang terjangkit COVID-19 mayoritas tanpa gejala atau bergejala ringan.

"Ketika melakukan isolasi di HAH, orangtua dapat mendampingi anak-anak mereka di sana, hingga anak tersebut dinyatakan sembuh,” imbuh Nanik.

4. Kesembuhan COVID-19 anak-anak terbilang tinggi

Orangtua Patut Waspada, Banyak Anak Terpapar Omicron di Surabaya Petugas sekolah memeriksa suhu tubuh siswa menggunakan termometer non kontak saat sosialisasi di Sekolah Tunas Global, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020). Kegiatan tersebut sebagai upaya antisipasi Virus Corona pada usia dini dengan mengukur suhu tubuh saat memasuki sekolah dan mensosialisasi penggunaan masker yang benar saat sakit (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/pd)

Anak-anak ini diisolasi hingga sembuh yaitu sekitar 3-7 hari. Namun, tetap disarankan melanjutkan isolasi mandiri selama 10-14 hari untuk mencegah penularan COVID-19 dan memastikan tubuh sudah benar-benar sehat.

Berdasarkan catatan Nanik, pasien COVID-19 di usia anak-anak memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi. Hingga kini, belum ada pasien anak-anak yang memerlukan perawatan khusus akibat COVID-19.

“Namun, terkait dengan pelaksanaan vaksinasi booster pada sasaran anak masih menunggu instruksi dari Kemenkes RI,” pungkasnya.

Baca Juga: 12 Polisi Surabaya Dipecat, Pengedar Sabu Sampai Investasi Bodong

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya