Sepekan Terendam Banjir, Perahu Jadi Sarana Mobilitas Warga Lamongan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Banjir yang melanda pemukiman padat penduduk di Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan menyisakan kepedihan tersendiri bagi masyarakat setempat. Warga yang umumnya menggunakan motor dan juga mobil untuk mobilitas sehari-hari. Kini mereka beralih menggunakan perahu kayu untuk sarana aktivitas harian.
1. Banjir di Desa Tiwet mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu
Kepala Desa Tiwet Ahmad Saifuddin Zuhri saat dihubungi mengatakan, saat ini kondisi banjir yang menerjang desanya itu belum juga menunjukkan air akan surut. Kondisi ini menurut Saifuddin berdampak pada lumpuhnya perekonomian masyarakat setempat.
"Belum surut banjirnya mas, dan malah air semakin tinggi, kita hanya bisa berharap curah hujan tidak lagi tinggal dan air yang menggenang di desa kami bisa surut,"Ahmad Saifuddin Zuhri, kepada IDN Times, Jumat (17/12/2021).
Baca Juga: Banjir Kembali Terjang Kabupaten Lamongan, Puluhan Rumah Terendam
2. Total sudah ada 25 rumah warga Desa Tiwet yang kebanjiran
Bahkan ketinggian, lanjut Ahmad Saifuddin Zuhri, banjir yang melanda desanya itu semakin meningkat dan meluas. Jika sebelumnya di Minggu lalu hanya ada 20 rumah saja yang terendam, namun saat ini total sudah ada sekitar 25 rumah warga yang kebanjiran.
"Meningkat terus mas, kalau beberapa lalu ada 15 sampai 20 rumah yang terendam, sekarang jumlahnya sudah ada 25 lebih rumah masyarakat kami yang kebanjiran," imbuhnya.
3. Tahun sebelumnya Desa Tiwet dilanda banjir selama 6 bulan
Kini warga dan juga aparat pemerintah desa hanya bisa pasrah. Sembari berdoa agar intensitas hujan yang turun di wilayah Lamongan tidak tinggal sehingga, air bisa dengan cepat dibuang ke aliran sungai Bengawan Solo. Ahmad Saifuddin Zuhri menambahkan, banjir yang terjadi di desanya itu juga membuat akses jalan antar kecamatan lumpuh.
"Kalau melihat prediksi banjir ini akan terus terjadi. Di tahun sebelumnya desa kami selama kurang lebih 6 bulan kebanjiran, semoga tahun ini tidak sampai segitu," harapnya.
Baca Juga: Keren!! Pria Tamatan STM di Lamongan Ini Bisa Buat Pesawat Terbang