Kasus DBD Meningkat, Dua Pasien di Bojonegoro Meninggal Dunia

Kenaikan kasus DBD sudah terjadi sejak Oktober 2021 lalu

Bojonegoro, IDN Times - Memasuki awal tahun 2022, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bojonegoro, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan kasus DBD ini mengakibatkan dua pasien meninggal dunia.

"Ada dua pasien yang meninggal dunia akibat gigitan Aedes Aegypti yang menularkan virus dengue," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, Whenny Dyah Prajanti, saat dihubungi IDN Times, Jumat (21/1/2022).

1. Selama Januari 2022, sebanyak 112 orang terkena DBD

Kasus DBD Meningkat, Dua Pasien di Bojonegoro Meninggal DuniaGapura masuk Kabupaten Bojonegoro. IDN Times/Imron

Whenny menjelaskan, meningkatnya jumlah kasus pasien DBD di Bojonegoro sendiri, sebetulnya sudah terjadi sejak pertengahan Oktober 2021, lalu. Hal ini seiring mulainya musim penghujan yang terjadi di wilayah setempat.

"Dalam Januari 2022 ini saja jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 112 pasien. Dan kenaikan DBD sendiri sudah terjadi sejak bulan Oktober 2021 lalu mas," katanya.

Baca Juga: Selama Januari 2022, Ada 69 Kasus DBD di Jatim 

2. Hampir semua warga di setiap kecamatan terjangkit DBD

Kasus DBD Meningkat, Dua Pasien di Bojonegoro Meninggal DuniaInternet

Whenny menyebut, untuk kasus DBD hampir menyeluruh terjadi di wilayah kecamatan di Bojonegoro. Untuk itu peran penting masyarakat sangat dibutuhkan dalam mencegah merebaknya kasus DBD di wilayahnya masing-masing. 

"Kalau kecamatan yang paling banyak terkena DBD hampir semua sih mas wilayah kecamatan di Bojonegoro ini terdampak, karena daerah sini memang endemiknya dan pada bulan Januari ini memasuki puncaknya," jelasnya.

3. Tahun 2021 kasus kematian akibat DBD berjumlah 5 orang

Kasus DBD Meningkat, Dua Pasien di Bojonegoro Meninggal DuniaIlustrasi fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Ditahun 2021 lalu, lanjut Whenny, kasus DBD di Bojonegoro dari Januari hingga Desember tercatat ada 392 kasus dengan total kematian pasien sebanyak 5 orang. Saat ini langkah pemerintah dalam menanggulangi tingginya kasus DBD di Bojonegoro itu, yakni dengan menggerakkan kegiatan yang dapat mencegah perkembangbiakan nyamuk. Seperti membuang genangan air di wadah-wadah yang dijadikan sarang serta gencar melakukan sosialisasi.

"Kalau fogging saya pikir tidak efektif mas karena ini hanya membunuh nyamuk dewasa, yang paling penting jentik nyamuk yang tinggal di genangan air ini yang perlu kita basmi," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus DBD di Madiun Melonjak, Bupati: Puncak Penularannya Bulan Ini

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya