Staf Positif COVID-19, Pelayanan Dispendukcapil Surabaya Turun Drastis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Satu pegawai DDinas Kependudukan dan Cacatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya dinyatakan positif COVID-19 dan tiga lainnya reaktif saat rapid test. Kantor dan layanan Dispendukcapil pun ditutup dan dialihkan secara digital. Namun akibatnya, saat ini tingkat pelayanannya turun drastis.
1. Pelayanan menurun drastis
Hal ini disampaikan oleh Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser. Pelayanan di Dispendukcapil sejak tutup sementara diakui menurun berkali-kali lipat.
"Memang ada perununan layanan. Biasanya sehari 800-1.000. Tapi saat ini sekitar 100 saja," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Sabtu (16/5).
2. Pelayanan dipindah digital
Fikser menjelaskan, saat ini pelayanan Dispendukcapil dipindahkan secara digital di laman kalampid.dispendukcapil.co.id. Kemungkinan, belum semua warga mengetahui dan terbiasa dengan pelayanan secara digital tersebut. Namun Pemkot Surabaya terus berusaha agar pelayanan dapat berjalan maksimal.
"Paling banyak saat ini untuk mengurus akta, akta kelahiran dan akta kematian. Ada juga beberapa yang mengurus perubahan biodata," tuturnya.
Baca Juga: 9.773 Warga Surabaya Ikut Rapid Test, Ratusan Orang Reaktif
3. E-KTP diganti dokumen sementara
Sementara untuk pelayanan pembuatan atau pencetakan E-KTP memang terhambat lantatan dibutuhkan tatap muka langsung dengan warga. Namun Pemkot Surabaya sudah menyiasatinya dengan menggunakan dokumen yang berisi biodata warga tersebut.
"Di file Pdf itu sudah lengkap, ya. Sampai ada nomor induk kependudukannya. Itu bisa digunakan sementara," tutupnya.
Baca Juga: Pegawai Dispendukcapil Surabaya Meninggal, Ternyata Positif COVID-19