Meski Turun, DBD Jatim Tembus 408 Kasus Sepanjang Januari 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Sepanjang Januari 2021, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur (Jatim) mencapai 408 kasus. 4 orang dilaporkan meninggal dunia. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim pun menyebut jumlah ini menurun dibandingkan pada Januari tahun lalu.
1. Kasus DBD Januari 2021 ada 408, Januari 2020 tembus 1.067
Kepala Dinkes Jatim, dr. Herlin Ferliana mengatakan, DBD pada Januari 2020 menembus 1.067 kasus dengan 13 orang dilaporkan meninggal dunia akibat virus yang dibawa nyamuk aedes aegypti. Jika Januari 2021 ada 408 kasus maka turun lebih dari 50 persen.
"Jumlah penderita DBD ini tercatat turun pada tahun 2021, jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun 2020," ujarnya, Kamis (11/2/2021).
2. Tahun ini terbanyak di Situbondo dan Bondowoso
Untuk daerah yang terjangkit DBD terbanyak adalah Situbondo. Di sana ada laporan 114 kasus DBD. Disusul Bondowoso dengan 42 kasus DBD. Kemudian diikuti Jember sebanyak 28 kasus, Kabupaten Kediri 13 kasusndan Magetan 23 kasus. Jumlah kematian Pamekasan dua orang, Situbondo satu orang dan Kota Malang satu orang.
"Pada bulan Februari penderita DBD tercatat sebanyak 10 orang tanpa ada kasus kematian," bebernya.
Baca Juga: Kasus DBD di Jatim Capai 5.733 Penderita, 52 Orang Meninggal Dunia
3. Dinkes Jatim giatkan PSN untuk tekan DBD
Melihat laporan yang masuk, Herlin menegaskan kalau Dinkes Jatim telah berupaya untuk menekan angka kasus DBD di seluruh daerah di Jatim. Seperti meningkatkan peran masyarakat dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat gerakan menguras, menutup rapat tempat penampungan air, menyingkirkan/memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas, memberantas larva dan menghindari gigitan nyamuk (3M plus) melalui kegiatan satu rumah satu jumantik.
"Jangan biarkan ada air tergenang, karena ini tempat yang sangat bagus untuk bertelurnya nyamuk. Apabila ada gejala panas segera memeriksakan pada fasilitas pelayanan terdekat, apalagi disertai dengan keadaan kondisi lemah," terangnya.
Herlin juga mengimbau masyarakat untuk segera merujuk atau membawa ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) terdekat apabila ada anggota keluarga dengan gejala demam dua hari tidak turun panasnya meski sudah minum obat penurun panas.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Dinkes Jatim Minta Warga Waspada DBD Hingga Diare