Kasus COVID-19 di Madura Melonjak, Suramadu Disekat

Penyekatan untuk pencegahan penyebaran virus

Surabaya, IDN Times - Kasus COVID-19 di Madura mulai mengalami lonjakan. Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya mengambil langkah antisipasi untuk menghentikan angka penyebarannya. Yakni dengan melakukan penyekatan di perbatasan.

1. Perbatasan Madura ke Surabaya disekat hari ini

Kasus COVID-19 di Madura Melonjak, Suramadu DisekatTes Swab secara acak juga diterapkan dalam penyekatan di Suramadu. Dok. Istimewa.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan, penyekatan mulai dilakukan oleh pihaknya pukul 10.00 WIB, Minggu (6/6/2021). Pihaknya menyekat kendaraan di Jembatan Suramadu, jalur Madura ke Surabaya.

"Karena ada peningkatan kasus positif (COVID-19) di Madura," ujarnya dikonfirmasi.

Baca Juga: Sang Adik Wafat Karena COVID-19, Dokter di Bangkalan Turut Meninggal

2. Wajib bawa surat bebas COVID-19 jika masuk Surabaya

Kasus COVID-19 di Madura Melonjak, Suramadu DisekatWali Kota Surabaya Eri Cahyadi memantau langsung penyekatan sambil mengimbau pengendara. Dok.Istimewa.

Dalam giat penyekatan, sambung Ganis, petugas akan mengecek kelengkapan pengendara, seperti KTP hingga surat bebas COVID-19. Apabila diketahui berasal dari tiga kabupaten yang sedang mengalami lonjakan kasus dan tidak punya surat bebas COVID-19, maka dites swab antigen di cek poin.

"Cek KTP tiga wilayah di Madura yang diduga sedang tinggi COVID-19," ucapnya.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, kasus aktif di Madura ada 56 di Kabupaten Bangkalan, delapan di Sampang dan tiga di Pamekasan pada Sabtu (5/6/2021).

3. RSUD di Bangkalan sampai tutup

Kasus COVID-19 di Madura Melonjak, Suramadu Disekat

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, dr. Herlin Ferliana menyampaikan peningkatan kasus terbanyak dilaporkan di Bangkalan. Bahkan, RSUD setempat menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) sejak per Sabtu (5/6/2021).

"Iya kelihatannya sudah mulai terjadi peningkatan kasus ini setelah liburan panjang, itu yang kami khawatirkan," ungkap dia.

"Di Bangkalan, terjadi peningkatan kasus, dan benar, direktur RSnya karena ada yang dokter spesialis radiology yang meninggal, lalu ada beberapa nakes juga terkonfirmasi positif, sehingga mereka mulai hari ini menutup IGDnya," pungkasnya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Bangkalan Melonjak, IGD Ditutup Sementara

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya