Cerita Lucu Rektor ITS Saat Menyalami Wisudawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menghadiri pagelaran wisuda memang sudah menjadi kewajiban seorang rektor. Nah, dari sekian banyak upacara tanda kelulusan ini, ternyata ada hal yang unik. Rektor Institus Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Joni Hermana pun membagikan pengalamannya.
"Berbagai peristiwa salah tingkah kerap dialami para wisudawan saat menjalani prosesi wisuda di ITS. Menanggapi kejadian ini, saya bisa memaklumi, sebab bagi sebagian wisudawan, tidak mudah memang menjadi fokus perhatian, berjalan di podium yang tinggi dan di depan para Guru Besar serta hadirin yang menatapnya berjalan sendirian," ujarnya tertulis.
Joni pun mengakui beberapa sikap para wisudawan jaman now ketika bersalaman dengannya, ini diantaranya:
1. Kalau dulu, “Mohon doanya Pak”... kalau sekarang, “Mohon lihat kamera Pak”. Artinya mereka ingin membuat foto narsis bersama
2. Tidak hanya salaman, ada juga permintaan tambahan: "Bapak,...boleh saya cium tangan Bapak?” Bahkan ada yang minta lebih: ”Bapak, boleh saya peluk Bapak?” Untung yang minta adalah wisudawan bukan wisudawati
3. Saking takzimnya bersalaman dan menundukkan kepalanya, ada wisudawan yang sampai copot toganya
4. Ada yang ketika diajak salaman, dia malah berdiri tegak sambil menghormat ala militer, setelah rektor membalas hormatnya barulah dia mau bersalaman
5. Ada yang ketika bersalaman, langsung ‘merintah’ tentang cara bersalamannya: "Salam komando Pak!”.
6. Cara narsis berfoto pun, tidak selalu hanya bersalaman. Beberapa wisudawan juga “mengatur” pose apa yang harus dilakukan, termasuk posisi tangan; apakah mengepal, jempol atau cukup isyarat jari tertentu.
Baca Juga: 10 Toga Wisuda Paling Unik dari Berbagai Universitas di Dunia!
7. Ada yang meminta rada aneh, ketika berfoto menghadap kamera dengannya harus dengan roman muka serius dan tanpa senyum! Hadeuh
8. Para wisudawan yang ketika bersalaman dengan saya, bukannya meminta didoakan, malah sebaliknya, dia berkata: "Bapak, saya mendoakan Bapak supaya tetap sehat, dan sukses menjalankan amanahnya”.
"Jujur saya meleleh mendengar hal ini, bukan karena semata mereka mendoakan saya, tetapi karena saya bangga dengan kebesaran hati mereka. Saya yakin suatu saat mereka akan menjadi orang besar, sebab dari ilmu leadership, mereka tergolong setidaknya dalam kategori system thinkers karena tahu apa yang menjadi kebutuhan lingkungannya," jelasnya.
"Dari ilmu agama, mereka manusia cerdas sebab mereka memikirkan kebaikan orang lain dan pada akhirnya (sesuai sunatullah) dia akan mendapatkan kebaikan dari perbuatan baiknya itu. Semoga di tengah semua tingkah millenials yang baru lulus sarjana ini, mereka tetap ingat akan karakterlah sejatinya yang akan membuat mereka berbeda dan lebih unggul dari generasi sarjana lainnya di Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga: Bukan Aktor, Anak Mat Solar Lulus Sebagai Wisudawan Berpestasi di ITS