BPJS Pastikan 2,5 Juta Warga Surabaya Punya Jaminan Kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan kalau 90 persen warganya telah memiliki jaminan atau asuransi kesehatan. Data itu pula yang mendasari Pemkot Surabaya mempermudah pelayanan kesehatan. Mulai 1 April mendatang, warga Surabaya cukup membawa KTP jika ingin berobat. Deputi Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Timur, I Made Puja Yasa mengapresiasi hal tersebut sekaligus membeberkan data miliknya.
1. Jatim 30,9 juta jiwa dan Surabaya 2,5 juta jiwa
I Made Puja membeberkan, jumlah penduduk yang sudah mempunyai BPJS Kesehatan sebanyak 222 juta jiwa atau sekitar 82 persen dari total penduduk di Indonesia. Sementara di Jatim, jumlah penduduk yang sudah tercover sebanyak 30,9 juta jiwa ini dari 41 juta jiwa. Artinya, masih 75 persen dari total penduduk di Jatim.
"Sedangkan posisi Surabaya sendiri, saat ini penduduk yang sudah yang tercover dari 2,9 itu ada 2,5 juta. Jadi lebih kurang 84,4 persen. Jadi saat ini saja Kota Surabaya sudah di atas rata-rata nasional," ujarnya.
Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Diganti, Achmad Yurianto Jadi Ketua Dewas
2. Jadi tertinggi se-Jatim
Angka tersebut diapresiasi oleh I Made Puja. Pasalnya, dengan penduduk terbanyak di Jatim, namun jumlah peserta jaminan kesehatan juga paling tinggi. Menurut dia, untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan komitmen dan kerja keras yang tinggi.
"Jadi ini prestasi yang cukup luar biasa. Terlebih Bapak Wali Kota juga menyampaikan bahwa warga (Surabaya) yang menunggak pembayaran (BPJS), itu juga langsung dimasukkan menjadi peserta yang dibiayai pemerintah daerah. Artinya ini merupakan komitmen yang luar biasa," katanya.
3. Apresiasi langkah pemkot kawal data kepesertaan jaminan kesehatan
Lebih lanjut, soal rencana Eri mengawal pendataan kepesertaan jaminan kesehatan di Surabaya dinilai sangat bagus. Apalagi, kata dia, jaminan kesehatan nasional adalah program yang wajib diikuti sebagai upaya proteksi kesehatan finansial.
"Ini menunjukkan bahwa komitmen yang luar biasa terkait kehadiran pemerintah di dalam memastikan jaminan kesehatan di wilayah Kota Surabaya," tambah I Made Puja.
Baca Juga: Warga Surabaya Cukup Tunjukkan KTP untuk Dapat Layanan Kesehatan