Aksi Tolak Omnibus Law di Surabaya akan Berlanjut pada 23 Maret
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Aksi ribuan elemen buruh, mahasiswa, aktivis dan LSM yang tergabung dalam Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) di Surabaya berakhir pukul 16.30 WIB, Rabu (11/3). Aksi tersebut diakhiri dengan deklarasi tolak Omnibus Law. Setelah ini mereka berjanji akan menggelar aksi serupa dengan massa yang lebih banyak.
1. Siapkan aksi di jalan umum
Sekjen FSPMI Jatim Jazuli menegaskan, pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar pada 23 Maret mendatang. Hanya saja, belum ditentukan di mana lokasi aksi akan digelar.
"Tanggal 23 (Maret 2020), kita (aksi) di jalan aja, mungkin di Bundaran Waru atau di jalan (umum) lainnya. Sebagai wujud penolakan Omnibus Law," tegas Jazuli ditemui usai aksi.
2. Sudah tidak percaya dengan pemerintah
Alasan utama Getol menggelar aksi di jalan umum, lantaran sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah. Bahkan, Jazuli menyebut pihaknya tidak punya pemerintah jika memang aspirasinya bersama seluruh elemen tidak diindahkan.
"Kami sudah gak punya pemerintah. Mereka hanya diam, seakan terbungkam," katanya.
Baca Juga: Ikut Tolak Omnibus Law, Petani Banyuwangi: Sangat Berbahaya
3. Aksi akan menutup jalan
Nantinya, pada aksi 23 Maret mendatang, lanjut Jazuli, Getol akan totalitas. Bahkan, dia menyebut seluruh elemen massa sepakat memblokir seluruh lalu lintas di sekitaran aksi. Apabila di Bundaran Waru, perbatasan Sidoarjo-Surabaya dan Gerbang Tol Waru akan ditutup.
"Kemungkinan kami lakukan (penutupan). Hari ini kita toleransi dengan pengguna jalan lain. Kami akan totalitas sehari penuh, harapan kami pemerintah lihat reaksi rakyat," lanjutnya.
4. Aksi hari ini berakhir dengan tertib
Sebelumnya di atas mobil komando, seorang orator menginstruksikan pada 23 Maret 2020, seluruh buruh mogok kerja. Tak hanya itu, kelas-kelas di perkuliahan diminta juga dikosongkan.
"Aksi ini tak akan berhenti di sini, tanggal 23 (Maret 2020), kami akan mogok kerja, mogok kuliah untuk memperjuangkan ini (tolak Omnibus Law)," tegasnya.
Usai aksi hari ini, massa terlihat membubarkan diri dengan tertib. Tidak ada kericuhan apapun.
Baca Juga: Buruh dan Mahasiswa Tolak Omnibus Law, Bundaran Waru Lumpuh Total