TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Srikandi Bertarung di Pilgub Jatim 2024

Pertarungan Tiga Srikandi yang Menyala!

Tiga srikandi (dari kiri) Khofifah Indar Pawansa, Tri Rismaharini, Luluk Nuh Hamidah. (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Surabaya, IDN Times - Pilgub Jawa Timur 2024 bakal menjadi medan tempur persaingan sengit antara tiga perempuan berpengaruh di Indonesia yang siap merebutkan kursi L-1. Ketiga kandidat ini bukan tokoh kaleng-kaleng dalam dunia politik dan sosial. Seolah menjadi penerus R.A. Kartini, tiga tokoh perempuan ini berdiri tegak sebagai simbol kekuatan dan dedikasi perempuan dalam memajukan bangsa Indonesia.

Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa yang berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak, Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, serta Luluk Nur Hamidah dengan Lukmanul Khakim. Berikut ini rekam jejak tiga srikandi yang akan bertarung di Pilgub Jatim 2024.

Baca Juga: Visi dan Misi Khofifah-Emil, Angkat Nawa Bhakti Satya Jilid II

1. Khofifah Indar Parawansa

Khofifah Indar Parawansa, lahir pada 19 Mei 1965, adalah sosok politisi berpengalaman yang telah memainkan peran kunci dalam pemerintahan Indonesia. Sebagai Gubernur Jawa Timur dari 2019 hingga 2024, Khofifah telah berkomitmen untuk memajukan provinsi paling timur di pulau jawa ini melalui berbagai inovasi dan kebijakan.

Karir politik dan birokrasinya gak kaleng-kaleng. Bahkan, sejak usia 27 tahun, Khofifah sudah menjadi anggota DPR RI untuk masa jabatan 1992-1997 lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Setelah periode itu, Khofifah sebenarnya terpilih lagi, tapi terpotong era Reformasi.

Di era reformasi, karir politik Khofifah kian menyala saat gabung dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bentukan Abdurrahman Wahid. Kala itu Khofifah kembali naik menjadi wakil rakyat. Di tengah jalan, ia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan ke-5 dalam kabinet Persatuan Indonesia. 

Khofifah juga aktif dalam organisasi sayap Nahdlatul Ulama seperti IPPNU, Fatayat, hingga Muslimat NU. Dalam gerak organisasi itu, nama Khofifah selalu bersinar. Khofifah sampai menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat (PP Muslimat) NU tak terganti sampai sekarang.

Khofifah juga pernah menjadi juru bicara tim sukses (Timses) Calon Presiden Joko Widodo–Jusuf Kalla (JK). Setelah Jokowi–JK sukses memenangi pemilu, ia mendapatkan posisi kursi Menteri Sosial (Mensos) periode 2014-2019. Lepas dari Mensos, Khofifah sukses menjadi Gubernur Jatim Periode 2019-2024. Di bawah kepemimpinannya, Jawa Timur. 

Sekarang ini, Khofifah kembali naik panggung kompetisi Pilkada 2024. Kali ini lawannya juga para perempuan yang progresif. 

Baca Juga: Profil Risma, Menteri Jokowi Bertarung Nasib di Jatim

2. Tri Rismaharini

Sosol Tri Rismaharini tiba-tiba hadir menantang petahana Khofifah. Perempuan yang akrab disapa Risma ini, adalah sosok yang dikenal karena kedekatannya dengan rakyat dan gaya kepemimpinan yang selalu turun langsung ke lapangan. Gaya bicaranya ceplas-ceplos tanpa tedeng aling-aling.

Lahir di Kediri pada 20 November 1961, Risma memiliki pengalaman yang panjang di birokrasi, mulai dari sebagai PNS biasa sampai menjadi Kepala Dinas Pertamanan, Bappeko dan hingga melenggang jadi Wali Kota Surabaya, bahkan menjabat selama dua periode dari 2010 hingga 2020.

Selama masa kepemimpinannya, Risma berhasil mengubah wajah Kota Surabaya menjadi kota yang lebih hijau, asri, dan tertata dengan baik. Taman-taman kota yang dibangunnya, seperti Taman Bungkul dan taman-taman lainnya, menjadi contoh nyata keberhasilan kepemimpinannya.

Selain wajah kota, Risma juga berhasil mengubah pola pikir birokrasi dalam melayani masyarakat. Mulai dari pelayanan kesehatan, pendidikan, dan administrasi kependudukan. Risma juga mampu menancapkan pondasi, bahwa 'Orang Surabaya Harus Jadi Tuan dan Nyonya di Kotanya Sendiri'. 

Sukses dua periode jadi Wali Kota Surabaya, Risma lantas ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Sosial di kabinet Indonesia Maju jilid II pada tahun 2020 sampai 2024. Kepemimpinannya di berbagai posisi membuatnya mendapatkan pengakuan baik di dalam maupun luar negeri, termasuk sebagai salah satu kepala daerah perempuan yang masuk dalam daftar pemimpin terbaik dunia.

Selama kepemimpinan Tri Rismaharini, Surabaya mencatatkan prestasi sebagai kota terbaik di Asia Pasifik pada tahun 2012 dan meraih penghargaan Future Government Award 2013 untuk kategori data center dan inklusi digital. Dia juga terpilih menjadi Presiden UCLG Aspac.

Baca Juga: Bentuk Poros Baru, PKB Pede Luluk Bisa Lawan Khofifah di Pilgub Jatim

Verified Writer

Sifa Aulia Jannah

If you can dream it, you can do it

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya