Terkendala Cuaca dan Medan, Puing Super Tucano Diangkut Tenaga Manusia
Mustahil dievakuasi lewat udara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Puing dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI AU Lanud Abdulrahman Saleh Malang yang jatuh di Gunung Kundi Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan masih berusaha dievakuasi. Lokasi pesawat yang jatuh di lereng pegunungan membuat proses evakuasi berjalan sulit.
1. Kadispen TNI AU mengatakan jika evakuasi cuma bisa dilakukan menggunakan tenaga manusia
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Agung Sasongkojati menjelaskan jika alat-alat berat tidak memungkinkan untuk didatangkan ke lokasi kecelakaan pesawat di Gunung Kundi. Pasalnya, lokasi kecelakaan adalah lereng gunung dengan kemiringan lebih dari 30 derajat.
"Sekarang badan-badannya itu harus diangkut satu persatu secara manual, dengan (tenaga) manusia. Jalannya susah karena lebarnya cuma 1 meter, jadi kendaraan tidak bisa lewat. Tidak mungkin naik motor, karena tebingnya di samping (jalan)," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (22/11/2023).
Agung juga mengatakan jika pengangkutan bangkai pesawat menggunakan katrol juga tidak bisa dilakukan. Sehingga puing-puing pesawat dibawa secara beramai-ramai oleh pasukan TNI.
Setelah puing-puing pesawat ini dibawa turun oleh pasukan TNI, truk-truk pengakut sudah menunggu di bawah untuk membawa material ini ke Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Ia menjelaskan jika pesawatnya cukup berat meskipun ukurannya kecil.
Baca Juga: KASAU Janji Bantu Pendidikan Anak Korban Super Tucano
Baca Juga: VDR/NCDC Milik Super Tucano yang Jatuh akan Diperiksa di Luar Negeri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.