VDR/NCDC Milik Super Tucano yang Jatuh akan Diperiksa di Luar Negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Evakuasi pesawat jenis EMB-314 Super Tucano milik TNI AU Lanud Abdulrahman Saleh Malang yang jatuh di Gunung Kundi Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan terus dilakukan. Proses ini berjalan lambat karena lokasi kecelakaan yang memiliki medan yang ekstrem.
Namun, TNI AU memastikan telah mengamankan Video Data Recorder (VDR) atau Network Centric Data Cartridge (NCDC) kedua pesawat tersebut. Kedua barang ini adalah jantung pesawat yang memuat data informasi sebelum kecelakaan, atau biasa disebut versi lebih canggih dari black box kalau di pesawat komersial.
1. Kadispen TNI AU mengatakan jika VDR/NCDC akan dibawa ke luar negeri untuk dibaca
Meskipun VDR/NCDC sudah ditemukan, ternyata TNI AU tidak bisa langsung memeriksa penyebab pasti kecelakaan. Kedua jantung pesawat Super Tucano ini harus dibawa ke luar negeri untuk membaca penyebab kecelakaan yang menewaskan 4 perwira menengah TNI AU ini.
"Meskipun NCDC bisa dibaca, tetapi khusus Flight Recorder dari pesawat harus dikirim terlebih dahulu ke luar negeri untuk dibaca. Oleh karena itu kita perlu waktu untuk menganalisa karena harus dikirim dulu," terang Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Agung Sasongkojati saat dikonfirmasi pada Senin (20/11/2023).
Agung menyampaikan agar awak media bersabar untuk mengetahui pasti penyebab kecelakaan. Mereka memastikan akan memberikan pengumuman resmi terkait penyebab kecelakaan jika VDR/NCDC sudah sepenuhnya dipelajari.
Baca Juga: Senjata dan Bahan Peledak di Pesawat Super Tucano Diangkut ke Malang
2. Kadsipen TNI AU mengatakan jika evakuasi bangkai pesawat terkendala cuaca ekstrim di Pasuruan
Di tempat yang sama, Agung memberikan update jika upaya evakuasi 2 bangkai pesawat Super Tucano di Gunung Kundi Pasuruan mendapat kendala. Tidak hanya medan ekstrim yang terdiri dari perbukitan dan jurang yang curam, cuaca ekstrem juga menjadi kendala.
"Pesawat akan dipotong-potong beberapa bagian agar mudah diangkut melalui jalan darat. Karena jalan udara dengan helikopter tidak menjadi opsi yang memungkinkan, karena selain faktor cuaca juga lokasi yang ekstrim. Jadi diharapkan dalam waktu seminggu kedepan sudah bisa diangkut seluruhnya," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan jika persenjataan dan bahan peledak pada kedua kapal tersebut juga telah diangkut ke Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Sehingga, kedua bangkai kapal ini lebih aman untuk didekati untuk dilakukan evakuasi.
3. Panglima TNI dan KASAU telah menemui keluarga keempat korban pesawat Super Tucano
Lebih lanjut, pria berkacamata ini menyampaikan jika Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono bersama Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah bertauziah ke rumah 4 prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan Super Tucano. Mereka menyampaikan bela sungkawa yang mendalam dan penghargaan atas dharma bakti para prajurit.
Keempat korban mendapatkan penghormatan kenaikan pangkat 1 tingkat. Sehingga kesempatannya kini menjadi Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan, dan Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda Anggara Seta.
Baca Juga: Prabowo Berduka Atas Jatuhnya Pesawat TNI, Anggap Risiko Prajurit
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.